63 | Titip Absen

14.3K 1K 35
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💕Shopee/ig : mowteaslim💕 WhatsApp : 0896032104731

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731

____________

"Naqiya Adeeza," Suara panggilan dari mulut dosennya itu membuat wanita dengan pashmina yang ia kenakan segera mendongak. Tangannya bergerak ke atas saat Bara mengabsen satu persatu.

"Hadir, Pak."

Bukan, bukan karena mereka sedang bertengkar sehingga saling berpura-pura tak ada hubungan apapun. Dari dulu memang seperti itu, sekalipun kenyataannya mereka adalah pasangan suami istri.

Kaki Naqiya bergerak gelisah. Bagaimana tidak gelisah? Tak biasanya Bara mengabsen satu persatu mahasiswanya begini. Entah apa yang membuatnya melakukan itu.

"Aubrey Cantiya Natakara?" Panggil Bara yang mengurutkan nomor induk mahasiswa tadi. Kepalanya mendongak mencari sosok Cantiya yang tak ada di kelas ini.

Masih tak ada sahutan dari teman-temannya di kelas tersebut, akhirnya membuat Bara mengangguk. "Cantiya tidak hadir ya," Ucapnya. "Tapi disini dia absen."

"Hayooo...." Seru seisi kelas saling mencurigai satu sama lain. Siapa yang mengabsenkan gadis itu. "Jujur ayo jujur."

Bara keluar dari mejanya dan melangkah menghadap langsung pada para mahasiswanya ini. "Ayo jujur," Ucapnya. "Siapa yang ngabsenin Cantiya?"

Napas Naqiya tercekat bukan main. Memang benar ya hari sial itu tidak ada di kalendar!

Kalau ia tahu Bara akan mengabsenkan satu per satu begini, tentunya ia enggan mengabsenkan Cantiya begitu saja. Ia pasti akan memaksanya masuk meskipun tubuhnya sedang sakit.

Seharusnya Cantiya bisa izin saja pada Bara kalau memang benar-benar sedang sakit. Tapi, perasaan Naqiya mengatakan bahwa sahabatnya tersebut memilih untuk titip absen saja karena tidak mampu menunjukkan surat dokter bahwa dirinya sedang tidak dalam kondisi fit untuk belajar.

"Kalo nggak ada yang ngaku," Bara mengetuk-ngetuk pulpen di mejanya. "Berlaku minus nilai satu kelas ya?"

"Woiii ayo ngaku siapa yang ngabsenin?!" Tentu saja mahasiswanya segera panik bukan main. Masalahnya Bara kalau mengancam memang tidak main-main.

Bayi Dosenku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang