Playlist ⏯️ Reckless___________
"Dasar iblis kamu, Tsania! Nggak kakak, nggak adek sama aja!"
Tsania yang mendapat tamparan mentah itu sontak melotot bagai hampir kehilangan kedua bola matanya sendiri. Refleks, telapak tangannya menyentuh pipi kanan yang terasa panas sebab tamparan itu.
"Woah... Apa-apaan? Pelacur berani nampar aku?" Tanyanya pada Naqiya dengan sorot mata tajam seakan menguliti lawannya hidup-hidup.
"Kalo nggak pecus jadi istrinya Pak Bara mending mundur, Kak Nay. Jaga anaknya Pak Bara aja nggak bisa," Ucapnya lagi. "Masih untung itu anak, aku selametin daripada dibawa tukang beling."
"Tukang beling lebih baik daripada iblis kaya kamu, Tsania," Ucapan Naqiya penuh penekanan. "Aku udah bilang sama kamu, menjauh dari hidup aku. Menjauh dari keluargaku! Apa kamu tuli hah?!" Tekannya lagi.
Tsania menaikkan satu alisnya, benar-benar meremehkan mantan calon kakak iparnya ini. "Emang nyatanya urusan kita belum selesai, Kak Nay Sayang," Timpalnya. "Tuhan yang ngatur sedemikian rupa biar kita ketemu lagi."
"Aku boleh kerja di perusahaan suamiku, Tsania," Ucap Naqiya mengintimidasi. "Boleh ada kontrak yang ngelindungin kamu... Tapi cepat atau lambat, orang kaya kamu bakal nemuin kehancurannya sendiri."
Tatapan Naqiya benar-benar tajam pada lawan bicaranya, seakan ingin mengujam wajahnya dengan kukunya sendiri. "Aku yakin juga, caramu masuk perusahaan juga bukan karna kemampuanmu sendiri. Kamu selalu manfaatin orang lain, bukan gitu? Entah siapa antek-antek perusahaan yang kamu pake."
"Kamu nggak berubah ya, Kak Nay... selalu nempatin dirimu jadi korban, dan merasa paling bener," Tambah Tsania. "Liat, Kak Nay, berapa banyak orang yang dirugikan karena sifat kamu. Berapa banyak orang yang ngalah demi wujudin kekeras kepalanya kamu."
"Ngalah?" Tanya Naqiya tak ingin kalah. "Bukan aku yang bikin kamu ngalah, tapi emang kamu nggak punya value sama sekali makanya selalu kalah."
Naqiya bukan lagi perempuan lemah yang dulu terima saja ketika dirinya ditindas. Ia bisa menyerang kembali dengan kata-kata yang lebih menyakitkan pada lawan bicaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dosenku 2
General FictionCERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP! (21+) "Mama tuh iri pengen Gaza mirip sama Mama 70% sisanya baru mirip Papa." Celoteh Bara lagi. "Tapi maaf ya, Ma, gennya Papa lebih dominan." Mendengar ujaran tersebut membuat mata Naqiya m...