71 | Menjadi Penengah

8.9K 780 160
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


💕Shopee/ig : mowteaslim💕 WhatsApp : 0896032104731

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731

_______________

Bara melirik ponselnya sejenak sebelum kuluman senyum di bibirnya tampak. Tangannya menggosok bibir tipis itu dan menggelengkan kepala mengingat bagaimana istrinya bereaksi kala ia didekati wanita lain.

Jelas bukan? Naqiya masih menyimpan rasa cemburu. Namun, wanita itu selalu berusaha menyembunyikan perasaannya sendiri.

"Bikin Mama pulang ternyata caranya segampang itu," Gumam Bara sembari kaki panjangnya melangkah menghampiri bayi mungil menggemaskan itu. "Papa cuma perlu ngadain rapat besar buat berhentiin model baru di perusahaan."

Seakan mengerti penuturan Ayahnya, bayi Gaza menggeliat dalam tidur lelapnya. Berharap gerak-gerik itu dapat diartikan sebagai rasa gembira oleh Bara.

Sementara di sisi lain, Naqiya asyik memantau jumlah saldo yang ada di rekening suaminya. Bara memang terdaftar sebagai nasabah prioritas dan ia mengetahui hal itu. Beruntungnya lagi, pria itu terbuka mengenai keungannya pada sang istri.

"Ini kalo aku ambil juga dia nggak sadar 'kan," Gumam Naqiya sembari memikirkan berapa banyak yang harus ia ambil dari rekening itu. "Aku juga butuh biaya hidup nanti."

"Masih mikirin cita-cita jadi janda?" Celetuk suara perempuan dari belakang Naqiya. Tentu saja, sahabatnya yang baru selesai kelas itu menghampirinya di sana.

Buru-buru Naqiya memasukkan kembali ponselnya dan mendongak pada Cantiya yang berdiri. "Males aku sama kamu," Gerutu Naqiya lagi. "Semua orang ada di pihak Mas Bara, nggak ada yang ngerti aku."

Cantiya tertawa mendengarnya. "Aku dukung kamu kok, cepet kamu jadi janda, makin cepet juga kesempatan cewek-cewek lebih baik dapetin Pak Bara."

"Can!" Protes Naqiya pada sahabatnya ini. "Terserah kalo Mas Bara nggak bisa berhentiin si perempuan gila itu, biar aku yang berhenti jadi istrinya," Ancamnya dengan kesal.

"Kamu waktu itu minta pisah dari Pak Bara juga bukan karna Tsania kerja di butiknya loh, alesannya ganti lagi?" Ledek Cantiya. "Emang kalo Pak Bara mecat tuh cewek, kamu batal jadi janda?"

Bayi Dosenku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang