ASSALAMUALAIKUM! Terima kasih sudah setia menunggu karyaku🥹 nih aku kasih oleh2 doa yang inshaallah sebentar lagi kalian akan merasakan nikmatnya beribadah di tanah suci, aamiin
_____________"Naqiya," Panggil Bara pelan, "Besok malem mau check in nggak sama saya?" Tembak Bara tiba-tiba.
Demi Tuhan.
Rasanya Naqiya ingin berteriak sekuat tenaga menghadapi pelecehan yang dilakukan dosen sekaligus suami gilanya ini. Namun, bukannya mulutnya mengeluarkan suara, melainkan mata melotot saja yang mampu ia tampakkan pada Bara.
"Bapak jangan kurang ajar sama mahasiswinya ya!" Ancamnya dengan mata melotot. Belum lama matanya melotot, puting susunya yang tengah mengasihi Gaza seketika tertarik begitu saja.
Sehingga menimbulkan rasa perih yang membuatnya memejamkan mata tiba-tiba.
Bayi ini seakan mengajarkan pada Naqiya bahwa melotot dan melawan suami itu sejatinya tidak diperbolehkan. Terlebih menolak kebutuhannya.
"Susah," Jawab Bara. "Mahasiswi yang ini setiap hari menggoda terus padahal dia sama sekali nggak ada niat godain saya."
Astaga...
Ucapan mesum itu keluar dari mulut Bara tanpa ada rem sama sekali. Tak mengindahkan Naqiya yang merasa malu bukan main mendengarnya.
"Nanti saya jemput ke rumah Abi, kamu bermalam sama saya, pulangnya ke rumah kita ya."
"Emang bener-bener ya saya sepertinya harus laporin Pak Bara ke rektorat!" Ancamnya. "Mahasiswa lain harus tau dosennya sebejad ini!"
Bara terkekeh dengan kulit putih di pipi Naqiya yang mulai memerah karena rasa malunya. "Yo jangan, ini yang tau khusus mahasiswi spesial saya aja. Jangan bilang-bilang istri saya ya kalo saya ngajak kamu check in."
Naqiya sontak menoleh pada pria itu dengan pelototan lebarnya. "Saya sumpahin sama istri Bapak digetok pake panci."
"He eum, istri saya emang galak, apalagi kalo ngamuk," Jawab Bara bersandiwara menyindir istrinya. "Sekarang dia di rumah orangtuanya, dia nggak mau pulang, mangkanya saya berani ngajak kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dosenku 2
General FictionCERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP! (21+) "Mama tuh iri pengen Gaza mirip sama Mama 70% sisanya baru mirip Papa." Celoteh Bara lagi. "Tapi maaf ya, Ma, gennya Papa lebih dominan." Mendengar ujaran tersebut membuat mata Naqiya m...