CERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP!
(21+)
"Mama tuh iri pengen Gaza mirip sama Mama 70% sisanya baru mirip Papa." Celoteh Bara lagi. "Tapi maaf ya, Ma, gennya Papa lebih dominan."
Mendengar ujaran tersebut membuat mata Naqiya m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mohon maaf baru update hari ini😭 oke okee kalo mau double up, sebagai gantinya jg aku kasih double up nih, jgn lupa divomment ya🙏😁
__________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menjelang ready karna disikat habis pas lebaran kemarin! Yuk lgsg order sekarang😍 terima kasih kakakk udah kasih testimoninya🤗
________
Pria dengan kemeja batik yang melekat rapi di tubuh atletisnya itu berjalan ke arah ruangan khusus dosen. Jam mengajarnya sudah selesai, hanya beberapa mahasiswa yang mendatanginya untuk bimbingan saja setelah sebelumnya mereka membuat janji.
Saat melewati ruangan dengan pintu terbuka, kakinya dibuat terhenti seketika. Bukan, bukan karena ia melihat sesuatu. Tapi karena telinganya menangkap nama seseorang yang akrab sekali di telinganya.
"Bener ya, aku kira di mata kuliahku doang," Ucap salah satu dosen di ruangan itu. "Ya gitu lah efek nikah muda, kuliah belum selesai udah berani berumah tangga."
Dosen yang lain menyetujuinya, "Kalo nikah sih udah keputusan dia, Mbak. Lagian suaminya 'kan udah kaya, mungkin karna masa depannya udah terjamin jadi ngentengin kuliahnya."
"Yang rumor hamil duluan itu juga 'kan? Siapa tau emang udah hamidun jadi mau nggak mau ya nikah aja. Intinya pilihannya dia udah mateng buat nikah padahal masih mahasiswa baru. Harusnya dia tau risikonya lah."
"Nah, bener, alasan apapun dia nikah, tetep aja sayang-sayang sih, nilainya turun banget di matkulku. Dulu dia sering dapet A, ngerjain tugas rajin, sekarang B aja susah buat ngasihnya," Jelas dosen tersebut. "Duh, Naqiya... Saya kalo jadi kamu mending fokus kuliah dulu."
Dosen satu itu mengerutkan keningnya, "Bukan tugas kita juga, Mbak, buat ngasih peringatan ke orangtuanya. Ini 'kan bukan SMA lagi. Kalo mau peringatan ya langsung atas nama kampus," Jelasnya. "Eh, 'kan dia udah bersuami, masa kita manggil suaminya?"
"Hahahaha... Panggil bayinya aja sekalian, Mbak, kasih tau kalo Ibunya makin berantakan perkuliahannya."
Gelak tawa di sana terdengar. Menertawakan orang yang paling Bara sayang sekarang. "Ada juga gosip lain..." Tambah salah satu dari anak mereka, "Anak-anak kalo tugas kelompokan sama dia juga sering ngeluh, Mbak," Tambahnya.
