81B | Perkara Air Susu Ibu

10.3K 689 50
                                    

CHAPTER INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA ⚠️

CHAPTER INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CAPCUUUSS SIKAT PROMONYA SEKARANG

💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731

____________

gess udah ya nanyain iphonenya alhamdulillah SUDAH SOLD! Terima kasih💕💕

______________
Semenjak mengetahui ada sesuatu yang disembunyikan Bara, entah mengapa Naqiya tidak bisa mengeluarkan emosinya seperti hari-hari sebelumnya. Mungkin obat yang diresepkan oleh psikiater begitu manjur bekerja dalam dirinya mengelola emosi.

Naqiya sungguh tidak mengerti.

Jelas, kalau kondisinya seperti semula, Bara akan menjadi samsak empuk untuk Naqiya melampiaskan emosinya.

Apa-apaan pria itu?

Jadi selama dirinya absen dari kehidupan Bara, ada orang lain yang memberikannya perhatian?

"Kamu daritadi diem, ada yang dipikir?" Celetuk Bara saat mendapati istrinya masih sering termenung memikirkan sesuatu. "Masakanmu makin enak aja, Sayang. Mas rasa masakan timur tengah udah mulai ndak asing di lidah Mas lagi sekarang."

Naqiya yang dipuji sedemikian rupa jelas tersenyum hangat. Ah, persetan dengan penggemar Bara, yang Naqiya ketahui sekarang orang yang beruntung dapat memiliki pria itu hanya dirinya seorang. Hanya Naqiya.

Lagipula, bukan salah Bara kalau dirinya menerima hadiah apapun dari penggemarnya 'kan?

"Spesial buat Mas Bara harus enak," Ucap Naqiya sembari duduk tepat di hadapan suaminya. Menatap wajah teduh suaminya yang lelah seusai bekerja entah mengapa membuat Naqiya merasakan kehangatan dalam dirinya.

"Kamu ndak perlu masak begini 'kan sebenernya," Tutur Bara masih menyuapi masakan istrinya dengan begitu lahap.

Naqiya menggeleng, "Tugasku 'kan ngurus Mas Bara, menuhin kebutuhan lahir batinnya Pak Dosen," Godanya lagi.

Saat mendengar Naqiya menggodanya, saat itu juga Bara sudah menyadari bahwa istrinya telah kembali. "Kalo batin emang cuma Naqiya yang bisa menuhin, tapi kalo makanan, masih bisa dimasakin si Mbok."

Bayi Dosenku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang