56B | Calon Mantan Suami

12.4K 1K 42
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💕Shopee/ig : mowteaslim💕 WhatsApp : 0896032104731

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731

____________

Playlist ⏯️ Ku Cinta Nanti (Ashira Zamita)
"Sedang apa, dimana? Dan bersama siapa?"

_____________

Ayo vote dong, kalo banyak vote nanti papaku mau namatin drakor🤣 apa hubungannya woi ah

____________

"Eh, Naqiya?" Sontak orang-orang yang berada di sana seketika menghentikan aktivitasnya bermain dengan bayi Gaza yang diletakkan di baby seater di atas meja Bara.

Jadi, Bara tidak berkunjung ke rumah Umi karena pria itu membawa bayinya ke kampus?

Seumur pernikahannya, Bara tak pernah membawa Gaza ke kampus, mungkin bisa dibilang ini kali pertama Gaza berada di ruangan Bara. Bukan karena Bara menutupi pernikahannya, hanya saja ia pikir untuk apa membawa bayinya ke kampus? Sementara rekan kerja terdekatnya saja bahkan sudah mengenal istri dan putranya ini.

Tak perlu satu antero fakultas mengetahui betapa lucunya sang bayi bukan?

"Pak Rafi, Bu Ayu," Sapa Naqiya pada kedua dosennya itu. Senyum tulusnya terpampang di sana

Tetapi tidak ada senyum untuk Bara.

"Duduk, Naqi, udah ayok, Jeng, kita balik ke habitat," Celetuk Rafi menarik tangan Ayu agar keluar dari ruangan Bara. Rafi mengedipkan matanya pada Bara seakan mengerti kalau pasangan ini sedang ada masalah.

Kalau tidak ada masalah, tidak mungkin Bara membawa bayinya ke kampus bukan?

"Loh, di sini aja nggak papa, Pak, Bu," Ucap Naqiya menghalau jalan keduanya. "Cuma mau ngumpulin ini kok."

Rafi menggelengkan kepalanya dengan kencang, "Pintunya dikunci dari luar nggak nih, Bar?" Ledek Rafi pada Bara sebelum ia menutup pintu ruangan suaminya itu.

Ekspresi dingin Naqiya saat menemui suaminya hampir saja berubah ketika sorot matanya menatap Gaza yang begitu menggemaskan di sana. Matanya terus mengerjap, memperhatikan mainan-mainan yang ada di sana.

Bayi Dosenku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang