DOUBLE UPDATE YEYY! Jangan lupa ramein vomment biar sering double up ☺️
______________
"Bencong sialan!" Makinya sembari membuka plester di pipi kanannya. Bayangkan saja betapa kuatnya tenaga cowok kemayu itu hingga bisa membuat bekas luka di pipinya.
Gagal bertemu Bara, ia justru mendapatkan bekas luka di pipi indahnya.
Tangannya menghempas kasar plester yang tadi menutup bekas luka di wajahnya sembari membuka ponsel untuk mengecek jadwal pemotretan hari ini. Ah, sayang sekali, jadwal yang ia nantikan kunjung tiba juga.
Kini ia melangkah ke arah cermin untuk menatap seberapa indah pantulan parasnya di sana. Hampir tak ada cacat yang mampu ditemukan pada seluruh tubuhnya selain bekas luka yang dibuat oleh mahasiswa biadab itu.
Tok tok!
"Tsania..." Panggil suara dari luar kamar. Sesaat sebelum ia membuka handle pintu itu. "Kamu harus liat ini!"
Tentu saja, melihat ibunya datang dengan wajah sumringah seakan membawa harapan besar untuk keberlangsungan nama baik keluarganya itu membuat Tsania antusias. Entah kabar apa yang dibawa oleh Ummanya ini.
"Apa, Ma?" Tanyanya segera merapat pada sang ibu.
Ibu kandungnya itu membuka ponsel dan menunjukkan sesuatu yang mengejutkan pada sang putri. "Kamu tau? Ini kesempatan besar buat kamu!"
Mulut gadis belia itu terbuka, ia hampir tak menyangka dalam hidupnya mendapat kesempatan semudah ini. Jackpot itu hampir saja ia raih tanpa perlu melakukan banyak usaha.
Lihatlah Naqiya, kenaifan wanita itu membuatnya semakin mudah untuk dihancurkan.
"Kamu harus semakin rajin lagi, tunjukkan semua hal baik ke Pak Bara, siapa tau kamu bisa ngambil kesempatan emas jadi pengganti sekretaris lamanya," Tutur Ummanya dengan antusias. "Umma yakin, ini cara Allah nunjukkin jalan untuk orang-orang terzolimi seperti kita."
Senyuman licik Tsania tampak menantang di sana. Matanya menyiratkan beribu dendam untuk Naqiya. Ingin sekali melihat wanita itu berakhir menderita sepertinya.
"Jadi... Sekretaris Pak Bara mengundurkan diri karena ada masalah sama istrinya? Sama Naqiya? Masalah apa, Ma?" Tanya Tsania penasaran. "Skandal kah? Pak Bara diam-diam niduri sekretarisnya juga?"
Laila memberikan pesan singkat percakapannya dengan seseorang. Di sana menunjukkan secara singkat kalau hubungan Bara dengan istrinya terganggu akibat ulah sekretaris kepercayaan Bara.
Hampir membuat seluruh pegawai butik tak mempercayainya, sebab sekretaris Bara adalah wanita berintegritas.
"Bisa jadi, laki-laki kalau sudah nakal sekali bisa terus makin menjadi," Ucap Laila pada putrinya. "Tapi Umma juga nggak tau karakter Pak Bara ini bagaimana, bisa aja kaya Pak Amir yang malah difitnah istrinya sendiri 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dosenku 2
General FictionCERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP! (21+) "Mama tuh iri pengen Gaza mirip sama Mama 70% sisanya baru mirip Papa." Celoteh Bara lagi. "Tapi maaf ya, Ma, gennya Papa lebih dominan." Mendengar ujaran tersebut membuat mata Naqiya m...