⚠️Dilarang baca sebelum follow akun wattpad ini dan vote! Melanggar? Tuhan nggak pernah tidur, author update lebih cepet loh, nyempet2in pdhl mau malmingan☹️
Bismillah, terima kasih kakk paula testimoninya😍😍 yang mau gas order sekarang sebelum kehabisan lgsg aja ke shopee/Instagram mowteaslim atau wa 0896032104731
__________
Playlist ~ Pertama (Reza Artamevia)
___________
"...Tiduri aku, Mas."
Bara yang mendengar ucapan istrinya barusan berhasil dibuat kalap. Selera makannya hilang seketika. Seharusnya Naqiya paham, pertengkaran seperti ini tidak pantas dibawa ke meja makan karena efeknya akan menghilangkan selera itu sendiri.
"Mas udah," Ucap Bara sembari membawa piringnya yang masih tersisa makanan di sana ke tempat cuci piring. Seperti biasa ia akan mencuci piring bekas makannya sendiri.
"Kenapa?" Tanya Naqiya sembari mengikuti langkah Bara. "Mas udah nggak nafsu sama aku? Nafsunya sama Agung kah?"
Astaghfirullah.
Entah berapa kali Bara beristighfar dalam hatinya atas apa yang Naqiya katakan. Ucapan wanita itu saat marah memang tidak berdasar. Kalau Bara tidak dianugerahi kesabaran yang lebih mungkin rumah tangganya kandas dari dulu.
"Omonganmu udah ngawur," Jawab Bara sesaat setelah dirinya selesai mencuci piring. "Wudhu sana, setan semua itu di pikiranmu."
(*ngawur = ngaco)
"Kok nuduh aku sembarangan?" Tanya Naqiya lagi. "Nggak ada yang tau ya, Mas. Banyak loh kasus cowok nikahin cewek normal buat nutupin identitasnya," Celetuk Naqiya. "Atau jangan-jangan justru ada Bina Bina yang lain? Who knows..."
Bara diam, tidak membantah, tidak juga menerima. Istrinya kalau sudah mencari gara-gara seperti ini memang biasanya tak ia acuhkan. Terlebih jika bicaranya sudah kemana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dosenku 2
General FictionCERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP! (21+) "Mama tuh iri pengen Gaza mirip sama Mama 70% sisanya baru mirip Papa." Celoteh Bara lagi. "Tapi maaf ya, Ma, gennya Papa lebih dominan." Mendengar ujaran tersebut membuat mata Naqiya m...