51 | Angkara Murka

13.5K 1.1K 77
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MASHAALLAH DISERBU PROMONYA AYOO! produk baru kelar masa produksi dijamin FRESH BGT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MASHAALLAH DISERBU PROMONYA AYOO! produk baru kelar masa produksi dijamin FRESH BGT

💕Shopee & Instagram= mowteaslim
💕 WhatsApp 0896032104731

______________

CERITA INI PANJANG HAMPIR 2 CHAPTER, YANG VOMMENT KU DOAIN DPT KABAR BAIK BESOK!

Wajib dengerin playlist

______________

PLAYLIST ⏯️ Cinta Nanti (Ashira Zamita)

"Belum saatnya kau kumiliki, biarlah ini kan terhenti."

_______________

"Tolong, Mas..." Ucap Naqiya dengan nanar matanya pada Bara. "... Tolong jatuhi talak buat aku."

Seakan mengerti kalau kedua orangtuanya sedang tidak baik-baik saja, bayi mungil yang tadi sedang asyik menyusu itu menjatuhkan botol dotnya sebelum tangisnya menggema di seluruh ruang keluarga. Sontak saja, ibu sigapnya segera menghapus air matanya dan menggendong Gaza untuk menimang-nimangnya.

"Sssttt.... Kenapa, Sayang? Mama disini," Bisiknya pada bayi yang menangis itu. Seperti biasa, Naqiya yang usianya tergolong masih muda tetapi sangat telaten mengasuh bayinya.

Oeeekkk... Oeekkk ...

Entah apa jawaban dari Bara tak akan Naqiya pusingkan. Wanita itu memilih membawa Gaza ke arah kamarnya, tentu saja untuk menjauh dari Bara.

Sementara Bara yang ditinggal istrinya melengos pergi, sebelum dapat menyusul, ponselnya berdering keras, pertanda ada panggilan masuk. Setelah melihat siapa gerangan yang menelepon, segera saja Bara mengangkatnya.

"Anjlok banget?" Tanya Bara pada gerangan di seberang sana. "Apa tidak ada opsi lain selain tutup gerai?" Tanyanya lagi.

"Mohon maaf, Pak. Seperti yang sudah disampaikan meeting lalu, biaya operasional jauh lebih besar daripada omset pemasaran. Dampaknya setiap bulan bisa minus, Pak," Jelas sekretaris Bara menjelaskan semuanya. "Tapi keputusan semuanya ada di Bapak, para pemegang saham sudah menyetujui, saya juga sudah mengirim rekapan ke email."

Bayi Dosenku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang