💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731______________
Playlist ⏯️ Ya Rabb
______________"Ada Tsania ini nyari kamu."
Naqiya sontak saja terdiam mendengar siapa yang mencarinya. Tubuhnya tentu menegang, mengapa gadis itu masih berani menampakkan diri di rumah keluarganya setelah apa yang telah dilakukan oleh sang kakak?
"Siapa Tsania?" Tanya Bara yang sedang mengusap-usap tangan anaknya. Bara tak pernah mendengar nama tersebut.
Kepala Naqiya menoleh pada suaminya, "Adeknya Ali," Jawabnya to the point, tak ingin menutup-nutupi hal ini dari suaminya sendiri.
Kening Bara mengernyit, ada urusan apa adik dari mantan calon suami istrinya ingin menemui Naqiya? Setelah ketuk palu baru keluarganya inisiatif datang kemari atau bagaimana?
"Umi yang ngundang Ummanya, Mas," Jelas Naqiya menjawab pertanyaan pada kepala suaminya. "Udah dibilang keluarga mereka nggak usah diundang, tapi Umi bilang yang salah itu hanya Ali, bukan keluarga besarnya. Jadi ya Umma nya Ali tetep diundang karena mereka udah deket banget."
Bara mengangguk paham, karakter Umi Zainab memang terlalu baik dan pengertian maka dari itu sedikit banyak turun pada putrinya. Walaupun karakter keras kepala dari Abi Muh juga banyak diturunkan pada anaknya ini.
Naqiya segera memakai pakaian serta hijabnya untuk menemui gadis gila itu. Entah apa yang akan ia lakukan di rumahnya ini setelah cacian dan hinaan ia terima saat rahatan lalu.
"Perlu Mas temenin?" Tanya Bara menatap istrinya yang raut wajahnya berubah. Bukan lagi kesal yang menggemaskan seperti saat Bara meledeknya, kini ekspresi Naqiya cenderung sedih dan khawatir?
Ah, Bara bukan ahlinya membaca raut wajah orang, tetapi Naqiya jelas tak bisa menyembunyikan kegelisahan dari wajahnya.
Kepalanya menggeleng, menolak tawaran suaminya, "Mas jagain Gaza aja di sini," Ucapnya melunak pada Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dosenku 2
General FictionCERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP! (21+) "Mama tuh iri pengen Gaza mirip sama Mama 70% sisanya baru mirip Papa." Celoteh Bara lagi. "Tapi maaf ya, Ma, gennya Papa lebih dominan." Mendengar ujaran tersebut membuat mata Naqiya m...