56A | Calon Mantan Suami

14.3K 1K 52
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mashaallah Alhamdulillah bahagia bgt kalo notif rame dr shopee gini cm beda menit doang🥹 makasih banyak yg udah order dan repeat order mowteaslim!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mashaallah Alhamdulillah bahagia bgt kalo notif rame dr shopee gini cm beda menit doang🥹 makasih banyak yg udah order dan repeat order mowteaslim!

Yang belum harus cobain mowteaslim sih, UDAH ADA IZIN DINKES YAAA💕

SHOPEE /IG = mowteaslim
Wa = 0896032104731

______________

Playlist ⏯️ Ku Cinta Nanti (Ashira Zamita)

"Bila kau tiada, hampa dan sepi yang kurasa."

______________

Semenjak pamitnya Bara dari rumah orangtuanya tempo hari, pria itu tak pernah menengok atau bahkan berkunjung ke rumah Umi dan Abinya lagi. Entah dia memang berniat menceraikannya atau bagaimana, Naqiya tidak paham.

"Berangkat naik apa? Dijemput Mas Bara?" Tanya Muhammad pada putrinya yang bersiap pergi ke kampus.

Naqiya menggeleng, "Cantiya, Bi."

"Weh, nggak pernah main kesini lagi kamu, Can. Papah Mamah sehat 'kan?" Tanya Abi saat melihat Cantiya masuk ke rumah dengan helm di kepalanya.

Sontak saja Cantiya mengecup punggung tangan ayah dari sahabatnya itu. "Sehat, Abi, alhamdullilah. Abi sehat 'kan? Umi mana, Bi?" Tanyanya mencari sosok keibuan yang dulu sering menjadi tempat curhatnya.

"Umi lagi belanja sayur, Can," Jawab Abi Muh. "Sudah makan belum? Makan dulu aja, Can."

Cantiya tentu saja menolaknya, "Nggak usah, Bi. Ini udah mau telat juga kelasnya. Duluan ya, Bi, assalamu'alaikum."

"Ya sudah hati-hati kalian ya, wa'alaikumsalam."

Di sepanjang perjalanan, Cantiya memerhatikan sahabatnya yang lebih banyak diam. Apakah masalah ranjang lagi dengan suaminya? Sampai sekarang Pak Bara kesayangan semua mahasiswi masih sulit mendapatkan haknya lagi?

Tapi, bukankah waktu itu Naqiya telah memberikan apa yang memang harus diberikan?

Lalu, masalah apa lagi?

Bayi Dosenku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang