66B | Syarat Gila dari Bara

14.6K 1K 41
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuk kirim testimoni kamu dan dapat 1 pcs Mowteaslim GRATIS di pembelian berikutnya 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuk kirim testimoni kamu dan dapat 1 pcs Mowteaslim GRATIS di pembelian berikutnya 🥰

💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731

____________

"Yaudah aku mau pulang," Putus Naqiya, "Gaza sayang, Mama pulang dulu ya..."

Bayi itu menggeliat tidak nyaman di pelukan ibu kandungnya. Matanya mengerjap dan terbuka sesaat setelah menyadari dirinya akan ditinggal lagi oleh Naqiya. Sementara sang Ayah, diujung ruangan memperhatikan interaksi keduanya lekat-lekat. Ikatan anak dan ibu memang sekuat itu kah?

"Oeeekkk..." Benar saja, suara tangis Gaza terdengar seantero ruang tengah. Bayi menggemaskan itu tidak rela ibunya pergi lagi. Setidaknya jangan malam ini.

"Sayang huhu nggak mau Mama tinggal ya?" Bisiknya halus sekali sembari menimang bayinya lagi. Kelembutan seperti ini jelas telah lama tak Bara rasakan setelah segala rasa kesal Naqiya memuncak.

Bara berdehem, "Nggak papa tinggal aja nanti Mas yang urus," Ucapnya seakan dirinya mampu meng-handle semua hal. Jelas, tercetus dalam hati Naqiya pemikiran bahwa sang suami sudah tidak membutuhkan kehadirannya lagi di rumah ini 'kan?

"Oeeeeek...!!" Tangis bayinya semakin keras, seakan paham kedua ego orangtuanya saling bersitegang. "Oeeekkk...!"

"Sini sama Papa, jagoan," Panggil Bara berjalan menghampiri istrinya. "Mama mau pulang dulu, keburu kemaleman, kasian di jalan gelap," Ucapnya pada bayi itu.

Naqiya tentu mengernyit dan mendongak, "Mas nggak nganter aku?" Tanyanya. Hampir tidak pernah Bara memilih untuk tidak mengantar Naqiya kemanapun ia pergi bila Bara memiliki waktu luang begini.

Pria itu menggeleng, "Ndak," Jawabnya pendek. "Naik taksi online aja."

"Kok gitu?" Tanya Naqiya yang protes. "Mas sendiri yang minta aku kesini, udah repot-repot pulangnya juga disuruh sendiri!" Kesalnya dengan menahan suara emosi agar tak membuat Gaza semakin menangis keras.

"Kamu jangan lupa sama tujuanmu kesini buat apa," Jelasnya menggarisbawahi kalau Naqiya ke rumahnya karena masalah yang ia buat sendiri. "Udah sana, katanya mau pulang. Sini Gazanya..."

Bayi Dosenku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang