Playlist ⏯️ Ku Cinta Nanti (Ashira Zamita
_______________
AYO IKUT PO SEKARANG DIJAMIN PRODUK FRESH FROM THE OVEN
💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731____________
"Pak Bara..." Gumam gadis dengan wajah penuh dendamnya itu. Laki-laki paling brengsek yang pernah ada di muka bumi adalah kakak kandungnya. Kalau dia bisa memilih, lebih baik dirinya tidak pernah dilahirkan sebagai adik dari pria arogan tersebut. "Kuncinya dari masalah ini ada di Pak Bara."
"Tsania," Panggil suara serak yang ia kenali sebagai suara ayahnya. "Apa sudah ada perkembangan kasus Bang Ali, Nak?" Tanyanya.
Tsania memutar bola matanya, jengah. Sekarang rasanya ia berjuang sendirian. Tak ada bantuan dari manapun, hanya dirinyalah yang mampu membantu keluarga ini bangkit.
"Abah," Ucap Tsania yang lebih melunak saat melihat ayahnya ini. Kesehatan ayahnya tidak sebaik dulu, hal itu yang membuatnya sedikit iba. "Abah tenang aja. Tsania udah pegang kuncinya," Ucapnya dengan percaya diri.
Uhuk! Uhuk!
Suara batuk-batuk dari paru-paru ayahnya yang mulai lemah terdengar. Pria tua yang duduk di kursi roda itu mencondongkan tubuhnya ke depan agar batuknya segera mereda.
"Abah jangan nyerah dulu, Abah pasti bisa sembuh," Gumam Tsania. "Cuma satu yang bisa Abah lakuin buat bantu Tsania."
"Uhuk...Ap—apa, Nak?"
"Jangan pernah biarin Pak Bara nyabut investasinya," Tuturnya. "Sampai kapanpun, Pak Bara harus terikat sama kita, Bah."
Setelah mengucapkan hal tersebut, Tsania langsung berjalan meninggalkan ayah kandungnya yang berjuang melawan batuk berat itu. Demi Tuhan, berada di posisinya tidaklah mudah. Dihina dan direndahkan sepertinya perkara yang lumrah.
Tsania mengendarai mobilnya untuk menuju ke suatu tempat dimana laki-laki yang ia cari pasti berada di sana. Setelah mencari tahu sedikit informasi tentang Bara, benar, pria itu adalah tenaga pendidik di suatu kampus terkenal di kota ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Dosenku 2
Ficción GeneralCERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP! (21+) "Mama tuh iri pengen Gaza mirip sama Mama 70% sisanya baru mirip Papa." Celoteh Bara lagi. "Tapi maaf ya, Ma, gennya Papa lebih dominan." Mendengar ujaran tersebut membuat mata Naqiya m...