Chapter 2027 - Tidak ingin Mendengar Omong Kosong

6 3 0
                                    

Aditya dan Yusa langsung melesat ke depan selagi menghindari semua serangan yang dilepaskan oleh mereka semua satu per satu.

Aditya berada paling depan karena ia dapat melindungi Yusa dengan bantuan dari bambu yang diselimuti dengan Lenergy miliknya sendiri.

"Ternyata kalian memang bersikap sangat keras kepala untuk bisa memiliki keyakinan bahwa pemula seperti kalian bisa menang dengan perlawanan kecil itu."

Aditya langsung melesat ke depan dimana ia melakukan satu putaran penuh pada bambu yang dilempar ke depan.

Lelaki itu mencoba untuk menangkisnya tetapi Yusa berhasil menghantam daratan hingga memunculkan sebuah tulang yang mementalkan bambu itu ke atas.

Bambu itu langsung Aditya tendang sampai terpental mengenai perut lelaki yang paling besar itu hingga menjatuhkan dirinya.

Kemudian, mereka semua langsung menerima banyak sekali sambutan dari serangan sihir yang mengepung keduanya.

Untungnya adik-adik mereka masih mau untuk turun tangan lalu memberikan perlindungan yang begitu kuat hingga mengejutkan mereka semua.

Pertarungan kecil telah dimulai dimana anak-anak yang lebih tua itu ditekan dengan jumlah mereka karena bisa menggunakan sihir serta bela diri.

Pada akhirnya, mereka semua hanya merasakan kelelahan yang tak dapat membantu mereka untuk melanjutkan pertarungan itu.

Di sisi lainnya, Aditya dan Yusa memperlihatkan ekspresi kesal serta mengancam kepada mereka semua.

"Bagaimana bisa anak dari panti asuhan seperti mereka memiliki kekuatan sebesar ini...?!"

"Ditambah lagi mereka bisa dibilang sangat menyusahkan karena jumlahnya itu."

"Seandainya jumlah kita setara maka... maka kita seharusnya bisa mengambil alih tempat ini."

Anak yang paling tua itu melihat beberapa teman-temannya yang mulai menangis karena tertusuk dengan serpihan dari bambu milik Aditya.

"Bukannya sekarang terlihat jelas hasilnya?"

"Kalian semua tidak akan pernah bisa mendapatkan wilayah kami ini!"

"Kami lah yang pertama untuk mengunjunginya!"

"Apakah orang tua kalian tidak pernah mendidik kalian dengan baik?"

"Contohnya seperti meminta sesuatu dengan sikap yang sopan tanpa harus memberikan paksaan kemudian pengusiran terhadap kami semua."

"Walaupun adik-adikku terluka karena kalian sampai menangis seperti itu karena perkataan kalian..."

"...lihatlah siapa yang memutuskan untuk mundur karena rasa lelah kalian semua!" Ucap Aditya.

Aditya dan Yusa terlihat sangat babak belur karena pukulan mereka semua, tetapi keduanya masih bisa berdiri lalu mempertahankan wilayah bersama adik-adik mereka yang berhenti menangis.

Semuanya menerima luka goresan sebagai tanda atas perjuangan mereka untuk memberikan perlawanan kepada seseorang yang bersikap tidak sopan.

Mereka semua langsung memunculkan banyak sekali sirkuit sihir yang mampu untuk menakut-nakuti semua mereka.

"Ck! Mundur!"

"Akan kupastikan kalian semua menerima akibatnya!!!" Anak-anak yang lebih tua itu memutuskan untuk melarikan diri.

Aditya dan Yusa langsung tersenyum puas dimana mereka melakukan adu jotos sebagai selebrasi kemenangan mereka, "Baiklah..."

"...kita kumpulkan kebutuhan kita sebelum pulang."

Yuusuatouri: FounderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang