Shiya memuntahkan banyak sekali darah segar dari mulutnya itu ketika punggungnya dihantam dengan satu pukulan yang menembus keluar dari dadanya itu.
Penglihatannya seketika mulai buram ketika ia menerima kesakitan yang terasa sangat menyakitkan hingga dirinya tak bisa berkata-kata sama sekali.
Ditambah lagi Shiya meleset ketika melepaskan satu tembakan panah yang seharusnya mengarah pada kepala Asuro tetapi malah mengenai dada Reona dimana ia saat ini tertancap di atas daratan.
Asuro langsung tersenyum puas ketika melihat seseorang yang ia nantikan akhirnya telah didorong oleh kepribadian Eternals yang ada pada dirinya itu.
Shiya sendiri tak menyangka dirinya akan terbunuh secepat itu oleh sesosok Kakak yang sangat ia sayangi sejak kecil karena keikhlasan yang dia miliki padanya.
Tetapi sekarang dia tidak bisa melihat keikhlasan apapun yang terpampang pada wajahnya itu, semuanya dipenuhi dengan kedataran yang menerima campuran emosi seperti amarah tak terkendali.
Shinra menarik keluar tinjunya itu dari dalam punggung Shiya hingga darah terlepas keluar seperti air terjun, tubuhnya perlahan-lahan mengalami kendala pada keseimbangannya dalam melakukan penerbangan.
Pada akhirnya, Shiya terjatuh di atas tanah dengan ekspresi yang terlihat begitu datar karena emosinya telah hilang.
Dirinya mendadak tak bisa merasakan apapun kecuali suara ledakan dimana-mana, tubuhnya juga menerima rasa sakit yang begitu dahsyat sampai ia takkan bisa menahan semua itu.
Reona berlutut di atas tanah selagi menarik keluar panah itu dimana ia langsung memasang ekspresi yang terlihat sangat kesal pada Shinra.
Dia dengan beraninya mengkhianati Shiya seperti itu hingga Reona sudah pasti takkan pernah bisa memaafkan dirinya, jika dia terpengaruh dengan Eternals semua itu tidak akan bisa mengubah apapun.
Asuro mengira Reona akan langsung mati ketika menerima tusukan itu, tetapi kenyataannya dia hidup karena tingkat regenerasi yang dimiliki olehnya itu sampai tahap sejarah.
Selama sejarahnya masih ada, dan dikenang oleh para pasukan Iblis yang sedang berperang di luar Yuusuatouri dan juga Touri, ia akan tetap menyembuhkan dirinya.
Keabadian yang dia miliki juga membantunya untuk tetap hidup, penglihatannya sempat mengunci Shiya yang tergeletak di atas tanya dengan mulut serta dada dipenuhi darah yang mengalir sangat deras.
"Shiya...!!!" Reona langsung menginjak daratan sekuat tenaga dimana ia langsung memunculkan banyak sekali gelombang lahar yang di sekelilingnya.
Shinra memunculkan banyak sekali rantai emas dari belakang punggungnya itu yang diperpanjang agar bisa mengikat tubuh Reona.
Namun, Reona melempar kedua rantai pedang yang digerakkan dengan sangat abstrak hingga menyingkirkan semua serangan yang dilakukan oleh Shinra.
Ketika Asuro ikut menyerang, dirinya langsung dikejutkan dengan serangan tulang tajam yang bermunculan dari dalam daratan hingga menyerangnya dari berbagai macam arah.
Asuro dan Shinra melepaskan banyak sekali serangan ke arah Reona dimana ia sendiri dapat mengatasi semua itu dengan mudah ketika dirinya berada dalam pengaruh amarah yang sangat besar.
Asuro dan Shinra dijatuhkan sejauh mungkin oleh Reona agar mereka tak bisa mendekati Shiya yang sebentar lagi akan menerima istirahat panjangnya itu.
Shinichi di sisi lainnya terlihat sedih, entah kenapa ekspektasi yang dia miliki terhadap Shiya terlalu tinggi hingga hasilnya sangat menyakitkan bagi dirinya sendiri.
Padahal ia sudah melihat potensi yang sangat besar dari Shiya, tetapi entah kenapa semua potensi itu masih belum ia lepaskan sepenuhnya.
Shinichi langsung menggelengkan kepalanya secepat mungkin karena ia tahu bahwa sejarah Shiya takkan berakhir pada titik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder
FantasySetelah menghadapi konflik yang disebabkan oleh Xander dan Eo'syl, Shinobu berhasil menemukan sebuah solusi yang mampu menghentikan semua konflik itu. Satu-satunya cara yang hanya bisa ia lakukan adalah mengulangi segalanya kembali pada sebuah titik...