"Superioritas yang kau maksud adalah kenyataan jauh lebih unggul dibandingkan fiksi bukan?"
"Semacam tumpukan gelembung yang saling menanggapi satu sama lain sebagai fiksi belaka dimana seseorang yang berada di atasnya adalah kenyataan itu sendiri."
"Yup, benar sekali. Tak jauh berbeda dengan Toumension, dan dunia lapisan yang berada di bawah Singularitas."
"Tetapi kau sendiri tidak tahu betapa rumitnya satu gelembung itu, lapisan yang tak terhingga di dalam suatu hierarki dimana gelembung yang kita huni selama ini sangatlah luas."
"Sayang sekali ya, kita tidak akan bisa melihat berbagai macam hierarki itu sendiri karena kita berada di puncak yang dapat dijadikan sebagai penopang gelembung."
"Seperti suatu konsep yang dihancurkan maka semuanya akan ikut hancur."
"Alasan kenapa gelembung itu pecah karena penopangnya sudah hancur, dan menerima kekacauan dahsyat hingga segala hal yang ada di dalam sana ikut hilang juga."
"Sekarang aku mengerti, terima kasih." Komi mengangguk.
Shinjuku mengerutkan dahinya kesal karena ia bisa merasakan topeng yang sedang dikenakan olehnya itu, dia saat ini tak berniat untuk terjatuh ke dalam perangkapnya.
Sejarah tentang Komi dipenuhi dengan tipuan dan juga perangkap yang sudah dibuat olehnya, sekali saja dia lengah maka Komi akan mempermainkan dirinya di dalam salah satu ilusi yang sulit untuk ditembus.
Ilusi yang dimiliki oleh Komi bukan sekedar ilusi biasa, ditambah lagi penggunanya sendiri memiliki kecerdasan yang begitu besar hingga menyamai IQ pengguna The Mind.
Shinjuku dan Komi terus menatap satu sama lain dimana tatapan mereka yang saling mengintimidasi seketika berhenti karena kedatangan Kouki yang sedang memegang sebuah senapan mesin.
"Ibu, ini." Kouki memberikan senapan mesin itu kepada Komi yang langsung memeriksanya.
"Ah ya... kalau tidak salah aku pernah melihat yang seperti ini juga di dalam suatu gelembung."
"Dan tentunya keturunan Comi lah yang pasti bisa mengembangkan hal mustahil seperti ini."
"Kalau begitu, mari kita coba melakukan beberapa perbaikan terlebih dahulu."
Komi mendatangi sebuah meja dimana ia memulai penelitiannya itu terhadap mesin yang diciptakan oleh versi dirinya yang lain.
Shinjuku terus memperhatikan dari jauh dimana ia sendiri sudah tidak perlu meragukan apapun tentang Komi, karakteristiknya berubah total semenjak dirinya bertarung dengan Korrina.
Kenyataannya dia sekarang bukanlah seorang gadis Succubus yang sangat gila, dia terlihat jauh lebih normal dari biasanya sehingga bersikap tak jauh berbeda dari Korrina.
Kecerdasannya juga bisa dibilang jauh lebih unggul karena sudah berpengalaman dalam mengunjungi berbagai macam gelembung yang berada di dalam Touregniration.
"Semua orang yang pernah menyebabkan konflik itu sendiri dalam sebuah sejarah memang menerima banyak sekali perubahan."
"Perubahan dari segi tujuan mereka yang mendadak aneh, tetapi sejauh ini Komi memang bisa disebut masuk akal karena awalnya dia hanyalah Korrina Comi dengan latar yang berbeda."
Shinjuku langsung melompat ke atas langit hanya untuk mendarat di sebelah Minami yang saat ini sedang berdiri selagi memperhatikan kota di hadapannya yang sudah hancur.
"Apakah kau mempercayai dirinya?" Tanya Minami yang sudah terlihat seperti mencurigakan Komi.
"Tentu saja tidak, dia bukanlah Nenek yang sangat aku kagumi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder
FantasíaSetelah menghadapi konflik yang disebabkan oleh Xander dan Eo'syl, Shinobu berhasil menemukan sebuah solusi yang mampu menghentikan semua konflik itu. Satu-satunya cara yang hanya bisa ia lakukan adalah mengulangi segalanya kembali pada sebuah titik...
