Chapter 2095 - Tembakan Cahaya

6 3 1
                                    

Shiya memulihkan semua tulang-tulangnya yang patah itu berkat bantuan dari pancaran cahaya di atas langit.

Mendengar semua ocehan yang dikeluarkan oleh Asuro tentang menyerah hanya membuat Shiya merasa sangat kesal sampai ia tak ingin bermain-main.

Sudah saatnya ia berhadapan dengan serius tanpa menahan dirinya sendiri, ia hanya perlu melangkah lebih maju tanpa melihat ke belakang.

Dirinya sudah siap apa yang sebenarnya akan menunggu di masa depan untuk seorang Legenda yang hanya diajarkan oleh ratu Iblis mengenai dunia luas itu.

Shiya bangkit secepat mungkin dimana Asuro memunculkan dua tombak yang langsung ia putarkan dari kedua arah berbeda untuk memantulkan semua tembakan cahaya itu.

Tembakan cahaya yang tak bisa mengenai Asuro langsung menembus tubuh Shiya seperti cahaya yang memancarkan jendela.

Asuro melepaskan banyak sekali tusukan kepada Shiya yang menjaga jarak dengannya karena ia hanya perlu mengandalkan jari-jarinya itu.

Kelima jarinya dari kedua tangannya itu melepaskan pancaran cahaya emas yang sangat cerah bersamaan dengan kedua matanya itu.

Shiya bersiul sekeras mungkin untuk menunggangi Glider yang ikut menyerang bersama dirinya dimana Asuro hanya perlu menjadikan kedua tombaknya sebagai pusaran kipas agar bisa menyingkirkan peluru-peluru cahaya itu.

Dengan cepat Asuro menginjak daratan sekuat mungkin hingga menumbuhkan banyak sekali bunga yang mengepung Shiya.

Shiya langsung berubah menjadi cahaya yang bergerak seperti garis emas kecil, penglihatan Asuro masih bisa mengunci pergerakan Shiya di dalam cahaya itu.

Pergerakannya sangat cepat sampai ia tak bisa mengabaikannya sama sekali, semua bunga-bunga itu telah diubah menjadi partikel cahaya karena menerima satu tembakan dari jarinya itu.

Asuro melirik ke belakang dimana Shiya melancarkan beberapa tembakan kemudian ia berpindah ke arah lain untuk memperagakan sebuah gaya yang sedang menarik busurnya itu.

Namun, peragaan itu ia gunakan hanya dengan kedua jari telunjuknya yang di kedepankan dan belakangi, kedua jarinya melepaskan pancaran cahaya yang lebih cerah.

Asuro memunculkan kelopak bunga yang ia jadikan sebagai perlindungan untuk menahan tembakan cahaya kecil itu yang dapat berakhir fatal.

Namun, semua itu ia gunakan sebagai peralihan karena dirinya mendeteksi sesuatu yang lebih berbahaya di atasnya dimana Shiya sedang membidiknya dengan keempat jari yang sedang memperagakan tarikan busur.

Kedua jari telunjuknya yang berada di belakang langsung melepaskan pancaran yang lebih cerah sehingga satu tembakan busur emas terlepas ke arah Asuro.

Asuro hanya perlu menghindari serangan yang sangat lambat itu karena Shiya menghabiskan waktu lama sekali untuk melepasnya.

Tetapi ketika panah emas itu berhasil dihindari, Shiya berhasil membalikkannya dimana ia memperagakan tarikan busur lainnya.

Asuro melesat ke arah Shiya dimana ia dikejutkan dengan partikel cahaya yang terlepas dari tubuhnya itu hingga ditipu dengan cahaya buatannya.

Ketika ia melirik ke belakang, banyak sekali wujud Shiya yang mulai bermunculan karena pancaran cahaya itu.

Untungnya Asuro dapat berpikir dengan sangat cepat dimana ia menghantam daratan sekuat tenaga hingga menumbuhkan bunga mawar besar dimana mahkotanya cukup untuk menghalangi planet itu dari pancaran sinar yang berasal dari luar angkasa.

Walaupun Asuro sudah menyingkirkan sumber cahaya yang menerangi planet itu, ia dikejutkan dengan fakta bahwa Shiya malah semakin bertambah banyak.

"Tidak buruk juga."

Yuusuatouri: FounderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang