"Bukan hanya daya tahan saja yang mereka terima melainkan daya kekuatan mereka sama dengan dirimu."
"Semua persenjataan itu membagi hal yang sama dengan kehebatan dirimu dalam menembak."
"Kau adalah Shiratori Shiya, sang penembak handal bukan?"
"Uhh... julukan apa itu? Namanya aneh sekali."
"Aku hanya disebut sebagai Shiya saja yang kebetulan bertarung sesuai dengan seleraku sendiri."
"Tetapi kebanyakan kau bertarung seperti seorang Manusia yang berada di perang dunia."
"Mengandalkan jari-jarimu itu sebagai serangan paling mematikan karena kau memfokuskan segala intinya langsung pada titik jari itu sendiri."
"Kau tidak memerlukan pertarungan yang sangat lama karena satu tembakan itu... dapat memberikan sesuatu fatal."
"Kau terlihat dengan bakat untuk menembak, dan kau sepertinya mengembangkan---"
Perkataan Haruki langsung dipotong oleh Reona yang menghalangi tubuhnya itu karena ia seperti mengapresiasi dirinya terlalu berlebihan.
Dari raut wajah Shiya yang terlihat biasa saja, entah kenapa ia membenci apresiasi yang kesannya cukup berlebihan.
Kenyataannya Shiya masih mengalami proses yang tak ingin ia perlihatkan kepada semua orang, jika ia terus dipuji seperti itu maka fokusnya bisa saja hancur.
"Untuk sekarang kau tidak seharusnya mengapresiasi Shiya sebesar itu."
"Cukup katakan bahwa Shiratori Shiya adalah Legenda layak yang bisa berjuang sendirian tanpa dukungan siapapun kecuali dirinya sendiri."
"Apa yang kamu katakan, Reona? Kau adalah dukungan terbesar yang pernah aku miliki."
"Aku takkan bisa belajar sendirian tanpa dirimu. Kenyataannya diriku ini memang sangat bodoh dalam bidang pertarungan jika tidak ada siapapun yang mendukung."
Suasana mulai canggung ketika mereka membahas Shiya seperti itu, untungnya Meguro memiliki pengalaman yang luas mengenai itu hingga ia sempat menarik topik lain.
Topik yang berkaitan dengan semua Glider itu untuk diuji coba agar bisa memperlihatkan potensi serangannya untuk dinilai.
Meguro melesat pergi meninggalkan tempat itu secepat mungkin hingga kembali dengan sebuah gunung yang ia angkat menggunakan tangan kanannya itu.
"Apakah daya hancurnya dapat menyingkirkan gunung yang aku angkat ini?"
"Oi! Ahahahahahaha! Apa yang sedang kau lakukan membawa gunung itu segala dengan hanya menggunakan tangan." Reona menertawakan Meguro.
"Kita akan menghabiskan lebih banyak waktu jika mengajak semua Glider itu mendatangi wilayah pegunungan."
"Aku bawa saja sampelnya agar bisa digunakan oleh satu Glider."
Haruki mengangguk, "Bagus sekali, sudah waktunya untuk menyerang!"
Satu Glider melepaskan satu laser hijau ke arah gunung itu dimana Meguro sontak kaget ketika merasakan banyak sekali serangan akan datang dari depannya.
Ketika semua Glider itu meluncurkan banyak sekali tembakan cahaya, Meguro melakukan satu perpindahan cepat dimana Reona menarik dirinya dengan sebuah rantai agar ia bisa selamat dari tembakan cahaya itu.
Terjadi ledakan total yang begitu dahsyat di atas langit dimana Shiya dan Reona memasang tatapan kaget bahkan Meguro sendiri terlihat panik karena dirinya hampir saja terbunuh.
"Benar-benar terlihat seperti Shiya." Reona mengangguk dengan tatapan yang terlihat bangga.
"Oh? Sekarang kau menganggap diriku seperti Glider ya?" Shiya menyikut pinggang Reona sampai ia terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder
FantasySetelah menghadapi konflik yang disebabkan oleh Xander dan Eo'syl, Shinobu berhasil menemukan sebuah solusi yang mampu menghentikan semua konflik itu. Satu-satunya cara yang hanya bisa ia lakukan adalah mengulangi segalanya kembali pada sebuah titik...