Koizumi mulai menemani anak-anaknya di dalam ruang tunggu ketika mengetahui peserta lainnya juga ditemani oleh pelatih mereka masing-masing.
"Kalian lihat apa yang Aditya lakukan?"
"Yang dilakukan oleh dirinya itu adalah keadilan bagi mereka yang sudah mencoba-coba untuk memberikan kita semua hinaan."
"Ibu sudah bilang dari awal untuk memperlihatkan langsung kepada mereka."
"Berikan perlawanan dengan sebuah aksi yang membuat mereka bisa terdiam sampai menyesali perbuatannya sendiri."
"Ronde pertama bisa dibilang berjalan cukup lama karena yang lainnya terlalu sibuk menikmati pertarungan panjang."
"Itu adalah kelemahan yang dapat terlihat dengan jelas oleh kalian semua, ditambah lagi kelelahan mereka dapat dijadikan sebagai keuntungan."
"Karena Ibu menonton dari jarak yang sangat dekat, kami tak berkenan untuk kalah begitu saja." Ucap Vania.
"Itu benar, justru kami bisa merasakan semangat yang begitu kasar karena tahu Ibu ada di sebelah kami."
"Kami akan terus bertahan agar bisa melakukan sebuah perubahan untuk adik-adik yang lainnya!"
Koizumi mengangguk, "Kalau begitu Ibu ingin berbicara dengan Asuka..."
Ia sempat merasa deja' vu dengan seseorang yang akan dilawan oleh Asuka, jika Fidya adalah versi palsu dari Akina maka pertarungan mereka serasa seperti dipertemukan oleh takdir yang tak begitu jelas.
Hanya saja Fidya sepertinya tidak memiliki riwayat apapun soal percintaan, berbeda dengan Asuka di dalam dunianya yang jatuh cinta kepada tantenya sendiri yaitu Akina.
"Tak kusangka kau juga akan berpikir seperti itu." Ucap Kuro yang langsung mengetahui isi pikirannya.
"Bukannya itu aneh?"
"Bukan aneh lagi. Rasanya seperti disengaja."
"Dan kita tidak tahu kenapa hal itu bisa terjadi secara sengaja."
"Pasti terdapat sebuah pemicu yang membuatnya menjadi kenyataan."
"Sebentar lagi, jika Vania menenangkan ronde pertamanya maka ia berkemungkinan besar akan berhadapan dengan lelaki bernama Elvano."
"Elvano di sini adalah suami dari Vania dalam dunia kita yang asli."
"Intinya terdapat banyak sekali nama yang terkesan sangat tak asing bagi diriku pada urutan peserta yang akan bersaing pada beberapa ronde."
"Sialan, padahal sudah hampir satu tahun penuh..."
"...kita tidak menemukan apapun tentang dunia aneh ini."
"Semoga anak-anak itu bisa menang, Koizumi."
"Perang yang akan kau ikuti bersama kelima anakmu di dalam Zuusuatouri berkesempatan besar untuk memiliki jawaban yang kita butuhkan di sana."
"Aku tahu itu..."
Beberapa jam kemudian, Koizumi menyaksikan semua anaknya berhasil lolos memenangkan ronde pertama mereka dengan waktu yang sangat cepat.
Para juri dan wasit bahkan menyebut mereka sebagai pemecah rekor pertarungan yang berakhir lebih cepat dari biasanya.
Sebagian penonton bisa dibilang menikmatinya karena mereka telah mengakui potensi yang dimiliki oleh semua anak panti asuhan itu.
Namun, sebagian penonton terlihat tak menikmatinya sama sekali karena mereka menginginkan sesuatu yang lebih intens.
Dan ada juga yang tak menerima kekalahan instan yang diterima oleh para peserta kesukaan mereka, "Jangan dengarkan mereka, Yuffie."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder
FantasySetelah menghadapi konflik yang disebabkan oleh Xander dan Eo'syl, Shinobu berhasil menemukan sebuah solusi yang mampu menghentikan semua konflik itu. Satu-satunya cara yang hanya bisa ia lakukan adalah mengulangi segalanya kembali pada sebuah titik...