Chapter 2106 - Pentingkan Keutamaan Dirimu

7 3 2
                                    

"Kenapa...?"

"Mereka bukan urusanku, dan aku tidak peduli sedikit pun."

"Semua ini adalah masa lalu yang terjadi. Terjadi hanya untuk dihadapi oleh kita yang berasal dari masa depan untuk melihat beberapa perbedaan."

"Aku memiliki pemikiranku sendiri tentang dunia yang sangat berbahaya ini."

"Multiverse... itu yang bisa kau pikirkan, tetapi tak bisa disebut Multiverse biasa yang harus menjelajahi waktu melainkan pecahan yang sempat aku timbulkan sejak itu."

"Kau bisa melihat banyak sekali kemungkinan yang tak terhingga, Shinichi."

"Dan kenyataannya mereka adalah palsu. Fiksi yang kemungkinan besar tercipta oleh para Celestia Being di atas sana."

"Aku yakin semua ini terjadi karena ulah para Celestial ketika menyadari keseimbangan dari Toumension telah dikacaukan oleh Shinobu."

"Jika kau berniat untuk memberikan bantuan sampai memperbesar masalahnya itu."

"Lebih baik aku pergi sendirian saja."

Shinichi langsung memegang erat kedua tangan Koizumi dimana ia ekspresinya seketika terlihat sangat khawatir dan ketakutan.

"Tidak-tidak, kau benar juga..."

"Apa yang aku pikirkan..."

"...bodoh sekali diriku ini yang harus memulai segalanya dari nol, seharusnya aku melanjutkan proses yang pernah dilakukan sebelumnya."

"Selama satu tahun ini, apa yang sebenarnya kau lakukan?"

"Aku mencari dirimu kemana-mana dengan tekanan yang terus aku rasakan di dalam diriku ini..."

"...tekanan karena kehilangan segalanya termasuk dengan rasa bersalah terhadap kematian Ibuku yang disebabkan karena diriku."

"Seandainya aku mendengar apa yang akan direncanakan oleh beliau maka semua ini takkan terjadi."

"Justru aku lebih menyukainya jika kau bisa berpikir untuk dirimu sendiri tanpa harus mendengar dan menuruti perkataan seseorang."

"Kau memiliki pola pikirmu sendiri yang berbeda."

"Dan kau mementingkan prioritas kebenaran yang kau pegang teguh itu."

"Kau melangkahi sebuah jalan yang dianggap sebagai kebenaran bagi dirimu."

"Kemana semua itu, Shinichi?"

"Kenapa harus ikut campur dengan masalah yang hanya melambatkan kita untuk meraih kedamaian abadi?"

"Aku tidak suka melihat dirimu bersikap terlalu baik dan naif seperti ini..." Koizumi memberikan Shinichi sebuah pelukan karena amarahnya sudah menurun secara bertahap.

"...tidak mencerminkan suamiku sama sekali, kau tahu."

"Rasanya aku melihat seseorang yang berbeda. Seseorang yang tak ingin aku percayai sama sekali tentang masa depanku."

Detak jantung Shinichi terus berdetak sangat cepat hingga dirinya merasa ketakutan bahwa ia akan kehilangan Koizumi karena pemikirannya.

Jika dipikirkan kembali, selama satu tahun Shinichi memang menghabiskan waktu terlibat dengan kehidupan yang sama dengan Shiya.

Padahal sebelum ia kenal dekat dengan Shiya, yang dipedulikan oleh dirinya adalah kehancuran dan juga prioritas terhadap tujuan utamanya yang sangat penting.

Tetapi Shinichi adalah pria yang sangat rapuh dengan perkataan, Shiya sendiri berhasil menenangkan dirinya dengan memperlihatkan keakraban dirinya.

"Hei, setelah istirahat..."

Yuusuatouri: FounderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang