Dikarenakan Minami sudah menghancurkan semua dunia lapisan, satu-satunya hal yang masih tersisa adalah Touriverse itu sendiri dimana ia tak bisa menyentuhnya sama sekali.
Penghuni Touriverse juga tidak mengetahui kiamat besar-besaran yang sedang terjadi di luar sana, terpicu hanya karena seseorang yang dicintai telah terbunuh dalam medan perang.
Minami memutuskan untuk berdiam diri dalam sebuah kekosongan selagi meratapi kehidupannya yang tidak memiliki kelebihan apapun.
Jika dipikirkan kembali, dia memang lahir hanya untuk menerima kesakitan serta penderitaan yang diberikan oleh dunia itu.
Satu-satunya kebahagiaan yang bisa dia temukan adalah Hana sendiri, dan semua itu telah usai. Tak ada lagi harapan bagi dirinya untuk terus melanjutkan tujuannya itu.
Bertahun-tahun Minami menghabiskan waktu di dalam kekosongan itu dengan berhalusinasi selagi memikirkan bahwa Hana masih ada di sisinya.
Namun, masa-masa kesepiannya berakhir ketika sesosok gadis berambut merah mulai mendatangkan dirinya di dalam kekosongan itu.
Kedatangannya tentu saja tidak diundang sampai Minami sendiri sudah siap siaga untuk membunuh gadis itu, tetapi tubuhnya mendadak tak bisa digerakkan.
"Aku datang bukan untuk mengacaukan apapun lagi."
"Biarkan aku membantu dirimu." Itulah yang dikatakan oleh gadis berambut merah.
Minami tetap tidak akan mempercayai perkataannya semudah itu, bahkan ia sendiri terus memberontak dari pengaruh sihir yang sedang digunakan oleh gadis itu.
Namun, Minami berhenti ketika gadis itu sempat membahas tentang kematian Hana serta peperangan yang terjadi selama beberapa tahun ke belakang.
Gadis itu baru bisa menembus kekosongan itu berkat bantuan sebuah alat yang dia kembangkan semenjak peperangan di antara kedua kubu terjadi.
Jika dia ada di sana maka peperangan itu bisa menerima konklusi yang lebih baik darinya, "Perkenalkan, namaku adalah Komi Comi."
"Panggil saja Komi dengan sebutan K di depannya."
"Aku turut berduka cita dengan apa yang terjadi pada Shimatsu Mizuhana."
"Seandainya jika aku berpartisipasi dalam peperangan itu maka semuanya takkan pernah bisa berakhir seperti ini."
"Justru aku ini sedang mengurusi hal lain sebelumnya demi kebaikan kalian semua."
"Tetapi mau bagaimana lagi... hal yang sudah terjadi biarkanlah terjadi karena sudah berada dalam bagian takdir itu sendiri."
"Aku tidak mempercayai hal bodoh seperti itu..." Jawab Minami yang mulai tenang ketika ia bisa merasakan niat baik dari Komi.
"Benar, tidak semua orang percaya takdir karena mereka berpikir bahwa jalan kehidupan ditentukan dari pilihan kita masing-masing."
"Sekali lagi aku meminta maaf atas kehilanganmu, setidaknya kita bisa mengenang dirinya sebagai pahlawan yang mencoba untuk menghentikan peperangan itu."
Komi melangkah lebih dekat pada Minami selagi mengulurkan kedua lengannya itu, "Biarkan aku membantu dirimu."
"Sebagai pemegang perusahaan Comi's Corporation... segala kemustahilan bisa diubah menjadi kemungkinan untuk apapun itu."
"Selama prosesnya mau diterapkan maka aku yakin hasilnya juga akan terasa sangat jelas."
"Bagaimana jika kau ikut bekerja denganku?" Tanya Komi.
"Aku menolak..."
"Ini demi kebaikan dirimu, dan juga seseorang yang sangat kau cintai itu."
"Aku tahu apa yang kau coba lakukan sebelumnya. Bisa dibilang percobaan yang sangat hebat karena menginginkan orang mati untuk hidup kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder
FantasySetelah menghadapi konflik yang disebabkan oleh Xander dan Eo'syl, Shinobu berhasil menemukan sebuah solusi yang mampu menghentikan semua konflik itu. Satu-satunya cara yang hanya bisa ia lakukan adalah mengulangi segalanya kembali pada sebuah titik...