Shinichi sudah tidak bisa berkata-kata lagi, The Mind yang dia miliki tidak bisa membohongi dirinya sama sekali.
The Mind yang mereka miliki saling berinteraksi hingga memberikan banyak sekali kebenaran yang saling diterima kemudian disalurkan langsung pada pemiliknya.
Perasaan Shinichi benar-benar kacau sampai semua itu tercampur aduk, dirinya memang tak pantas disebut cerdas karena selalu saja meleset dari keakuratan.
Padahal dia sudah berusaha sekeras mungkin, tetapi kepintarannya memang bukan dari bidang jawaban atas segala pertanyaan yang membingungkan.
Shinichi lebih ke bidang sejarah yang pastinya sudah ia ketahui keseluruhannya secara detail sampai ia takkan pernah bisa meninggalkan penjelasan kecil apapun itu.
Sangat berbeda jika dibandingkan dengan Shinjuku dan juga Shinobu, keduanya memiliki logika serta jawaban yang benar-benar akurat.
Semuanya terhitung sangat masuk akal sampai otak dapat menerimanya secara keseluruhan tanpa keraguan, ditambah lagi prediksi mereka juga bukan baik.
Shinichi takut bahwa prediksi Shinjuku itu benar mengenai sisa cahaya dari Shinobu yang tercampur dengan dunia botol itu hingga ia kemungkinan masih hidup dan tinggal pada sebuah gelembung yang tak bisa ia akses.
"Awww... Kakakku kebingungan. Kasihan sekali." Shinjuku mengulurkan tentakelnya itu untuk mengusap kepalanya.
"Tidak apa, tidak semua orang pintar harus bisa melakukan apapun."
"Ada batasannya juga. Itu artinya Kakak yang sekarang sudah memegang sebuah keluarga besar sebagai kepalanya..."
"...telah dikalahkan oleh adiknya." Shinjuku tersenyum jahil dimana tentakel itu langsung mencekik leher Shinichi.
"Apakah Kakak ingin langsung menerima kedamaian abadi bersama dengan Kak Koizumi?"
"Di dalam tubuhku itu terdapat kehidupan yang baru loh, sebuah kehidupan yang pastinya akan kalian sukai!"
"Kalian tidak perlu mengurusi apapun lagi di dunia ini karena aku akan menjaga kalian dengan baik di dalam perut ini."
Shinichi langsung memutuskan tentakel itu dengan sisik naga emas yang terlempar dari arah lain, "Aku tak ada niatan sama sekali untuk melakukannya."
"Cih, dasar tidak menyenangkan."
"Jangan gila, Shinjuku."
"Aku di sini ingin melanjutkan tekad Ibunda."
"Walaupun aku sering gagal sampai tak bisa mengakuratkan semua jawabanku, setidaknya diriku akan terus berkembang secara proses dimana ke depannya semua jawabku akan berakhir akurat!"
Shinichi langsung menyelimuti tubuhnya dengan sisik naga berwarna emas dimana kedua pupilnya langsung pecah hingga memperlihatkan dua bola mata yang sangat merah.
"Kau adalah ciptaan Morgan."
"Dan tentunya akan aku bantai habis semua orang yang berkaitan dengan Manusia sialan itu."
"Seandainya Ibunda tidak bertemu dengan Morgan lalu membahas beberapa hal tentang keselamatan dunia serta pengakhiran terhadap kultus sialan itu."
"Semua ini takkan terjadi."
"Bukannya terdengar sangat ironis, Kakak?"
"Kau sendiri adalah ciptaan Morgan."
"Dari buku, berbeda denganku."
"Aku tidak peduli."
"Sejak awal aku seharusnya berada di kenyataan ini jika anggota S.A.S sialan itu tidak turun tangan untuk membunuh Ayahanda!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder
FantasySetelah menghadapi konflik yang disebabkan oleh Xander dan Eo'syl, Shinobu berhasil menemukan sebuah solusi yang mampu menghentikan semua konflik itu. Satu-satunya cara yang hanya bisa ia lakukan adalah mengulangi segalanya kembali pada sebuah titik...