Yuffie duduk di hadapan Koizumi yang sedang mengusap sebuah apel untuk dimakan oleh anaknya, "Apakah kau sudah mendapatkan waktu istirahat yang cukup?"
"Tentu saja, Ibu."
"Lagi pula aku sendiri terpaksa harus melewati semi-final dikarenakan kedua peserta yang bertarung dalam Kuarter-Final gagal."
"Itu artinya aku masih memiliki waktu yang cukup panjang untuk beristirahat."
"Namun, aku ingin memanfaatkan setiap detik ini dengan mempelajari pergerakan yang dilakukan oleh Fidya."
"Semisalnya kekuatan dan kemampuan yang dia miliki. Aku juga harus lebih berhati-hati dengan Logic Breaker yang dia miliki.".
Koizumi mengangguk, "Seharusnya kau sudah bisa melihat semua pola serangan yang dilakukan olehnya bukan?"
"Tentu saja, Ibu. Aku bahkan terus menulisnya di buku catatan, terkadang aku akan terus membacanya agar bisa mengingat strategiku sendiri."
"Strategi yang aku rancang bisa dibilang banyak sekali hingga diriku perlu menggunakannya dengan hati-hati."
Koizumi mengangguk, "Besok ya..."
"...jangan terlalu gugup ya, Ini juga tidak ingin kamu menerima perasaan yang negatif ketika menjalani ronde finalmu itu."
"Sejujurnya aku sangat takut."
"Takut dengan kegagalan pertamaku yang akan berakibat sangat fatal dibandingkan---"
Koizumi menyentil pelan kening Yuffie, "Apa yang baru saja Ibu katakan sebelumnya?"
"Jangan sesekali membandingkan dirimu dengan saudara-saudarimu dalam segi apapun itu."
"Maaf..."
"Kegagalan pertama takkan berakhir fatal untuk semua orang karena kau masih diberikan kesempatan untuk bisa belajar."
"Ibu tentunya akan bertanggung jawab setelahnya, intinya kalian tidak boleh dijadikan sebagai tumbal."
"Bahkan jika bisa Ibu saja yang turun ke dalam perang itu untuk mengakhirinya dengan segera agar kalian bisa menikmati kembali waktu damai dengan belajar dan berlatih."
"Ibu..."
Yuffie memegang erat roknya dengan tatapan gugup, "Tetap saja..."
"...semua orang sudah mempercayai diriku untuk melakukan dorongan perubahan itu."
"Aku sudah berjuang sejauh ini untuk bisa mencapai final loh, jika aku kalah maka semuanya akan menjadi sia-sia."
"Saudara-saudariku memberikan tekad mereka kepadaku, aku bertanggung jawab atas semua itu agar bisa mengangkatnya ke puncak kemenangan."
"Sebuah kemenangan yang dapat menentukan nasib kita untuk ke depannya."
"Kita takkan bisa dijadikan sebagai tumbal lagi. Jika raja itu tak bisa menepati janjinya maka kita dapat melakukan pemberontak bersama-sama terhadap kerajaan sialan itu."
"Ahhh... aku gugup sekali, aku tidak begitu yakin jika diriku bisa menciptakan berbagai macam alat, sihir, dan kemampuan ketika berhadapan dengannya."
"Tetaplah ingat perkataan ini di dalam benak pikiranmu, Yuffie."
"Maupun itu menang atau kalah, Ibu tetap akan membanggakan dirimu karena sudah bisa mencapai tingkatan final."
"Kau memperlihatkan langsung kepada semua orang bahwa kalian itu sama derajatnya dengan mereka, tak ada sebuah perbedaan yang harus dipedulikan hingga saling berselisih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder
FantasySetelah menghadapi konflik yang disebabkan oleh Xander dan Eo'syl, Shinobu berhasil menemukan sebuah solusi yang mampu menghentikan semua konflik itu. Satu-satunya cara yang hanya bisa ia lakukan adalah mengulangi segalanya kembali pada sebuah titik...