Ledakan dahsyat itu mampu membuat semua penonton tercengang, tetapi setelahnya mereka melepaskan sorakan yang begitu keras.
Koizumi menyingkirkan asap yang menghalangi pandangannya itu lalu ia bisa terus menatap ke depan hingga dikejutkan dengan banyak sekali serpihan arena yang sudah terpisah dimana-mana.
Lebih mengejutkannya lagi adalah Yuffie dan Fidya masih berdiri dengan kedua kaki mereka yang terus bergetar karena rasa lelah.
Keduanya sama-sama menerima kerusakan yang begitu besar hingga banyak sekali darah terus mengalir deras pada tubuhnya hingga berjatuhan.
"U-Ugh...!" Yuffie berlutut sampai lutut kirinya menyentuh lantai sedangkan satunya lagi masih menginjak daratan.
"Hah... Hah... Hah..." Yuffie dapat merasakan tubuhnya yang begitu lelah hingga menyebabkan pernafasannya terasa begitu berat.
Kedua penglihatannya saja sudah buram, kemampuan dari Logic Breaker itu benar-benar tak bisa diremehkan oleh Yuffie jika ia menerima luka separah itu.
"Yuffie...!" Koizumi sempat kaget ketika melihat Yuffie yang sudah sekarat masih bisa bertahan di atas lantai.
Fidya juga memperlihatkan hal yang sama dimana ia sudah tak bisa merasakan apapun lagi karena Logic Breaker, tetapi tubuhnya masih berada di atas langit.
Ia masih tak berniat untuk kalah semudah itu sebelum dirinya bisa mempertahankan harga diri keturunan Shimatsu yang takkan kalah dengan lawan biasa.
"Hebat sekali, Fidya..."
"Aku tak menyangka... kau ini akan sekeras kepala ini untuk terus bertahan, walaupun tubuhmu sudah berada diambang kehancuran."
"Kau rela melakukan apapun hanya untuk sebuah kemenangan dalam turnamen ini ya...?"
"Jelas... aku tak berniat untuk mendengar perkataan itu keluar dari mulutmu."
"Mulut seseorang yang tak memiliki harga diri apapun."
"Yang seharusnya tak memaksakan semua ini adalah dirimu, lebih baik kau berhenti untuk bertahan sekeras itu."
"Ada saatnya kau tunduk dan kalau di hadapan diriku yang sudah seharusnya meraih kemenangan itu dari awal."
"Jika saja kalian berlima tidak berpartisipasi dalam turnamen ini maka aku takkan memperlihatkan sesuatu yang memalukan di hadapan mereka semua."
"Keturunan Shimatsu seperti diriku yang harus menggunakan Logic Breaker sebanyak dua kali itu terkesan sangat memalukan."
"Terutama lagi ketika mengetahui kemampuan itu digunakan kepada seseorang yang tak penting."
"Seorang Legenda yang hanya kebetulan masuk ke dalam turnamen ini untuk memperlihatkan hasil perjuangannya yang tak jelas."
"Kau tak bisa berbicara seperti itu lagi, Fidya."
"Semua orang tetap saja memasang pandangan yang salah kepada kami semua. Segala hal yang dilakukan oleh kami jadinya terkesan salah lagi dan lagi hingga tak ada batasnya."
"Apa yang sebenarnya harus kami lakukan?"
"Diam saja?"
"Jika hanya berdiam diri maka perubahan takkan pernah bisa dilakukan."
"Kami ingin melakukan sebuah perubahan, dan tahapan awalnya adalah melakukan sebuah gerakan yang membuat kami semua bisa dilihat oleh semua orang."
"Dilihat dengan pandangan berbeda bahwa kita semua sama derajatnya sebagai bangsa Legenda yang melakukan banyak sekali perjuangan."
Fidya langsung tersenyum, "Aku suka kata-kata itu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder
FantasySetelah menghadapi konflik yang disebabkan oleh Xander dan Eo'syl, Shinobu berhasil menemukan sebuah solusi yang mampu menghentikan semua konflik itu. Satu-satunya cara yang hanya bisa ia lakukan adalah mengulangi segalanya kembali pada sebuah titik...