Shinichi terpaksa harus ikut dengan Reona dan Shiya untuk pergi kembali menuju perusahaan Shiratori Industries untuk membahas tentang sesuatu penting.
Mereka tentunya melakukan itu semua demi kebaikan Shinichi agar dirinya dapat membuat Koizumi menikmati waktu istirahatnya selama satu Minggu ini.
Jika Shinichi tak mampu melakukannya maka Koizumi pastinya akan bersikap seperti sebelumnya dimana perasaan negatif terus mempengaruhi dirinya.
Ketika Shinichi tiba di dalam ruang kerjanya itu bersama kedua gadis tersebut, mereka memasang tatapan yang terlihat jahil sehingga menertawakan dirinya itu.
"Shinichi, apakah kau merasa frustrasi?"
"Soal apa?"
"Tepar dalam pertarungan malam pertama kalian, itu kesannya cukup menyedihkan loh."
"Oi, coba kalian pikirkan kembali--- tidak, cari saja satu sejarah tentang pertarungan malam dimana seseorang dapat bertahan selama 24 jam penuh!"
"Justru aku sendiri di sini yang berhasil mencetak sejarah baru dengan melakukan pertarungan malam terlama dengan Koizumi yang sangat sempurna bagiku."
Reona memasang tatapan yang terlihat penasaran karena ia tidak menerima informasi apapun tentang Koizumi, ia sempat menanyakan Shiya tentang Koizumi.
"Bestie, jika yang kau katakan adalah kebenaran maka istri Shinichi di sini pastinya seorang gadis yang sangat cantik bukan?"
"Itu jangan ditanyakan lagi. Selera pria ini yang berpenampilan seperti itu pasti pasangannya juga akan kelas atas."
"Bukannya begitu, teman?" Shiya menepuk punggung Shinichi.
"Dia adalah gadis paling sempurna yang pernah aku temukan, hanya saja dia tidak mau mengakuinya karena ia selalu saja merendahkan dirinya sendiri sampai di ujung titik Legenia."
Shinichi terus menjelaskan betapa cantiknya Koizumi dengan segala detail yang bisa ia berikan, kata demi kata hanya membuat Shiya dan Reona merasa bosan.
Ekspresi mereka sudah terlihat tak tahan karena Shinichi terus melakukan banyak sekali pujian pada setiap penjelasan itu dimana Reona langsung menutup mulutnya.
"Oke, aku mengerti."
"Gadis tercantik yang pernah kau temui selain kami."
"Ahahaha, Maaf-maaf, sepertinya aku terbawa suasana karena kau yang ingin tahu seperti apa istriku itu."
"Ya, tidak usah menjelaskannya ribet-ribet juga." Reona menepuk wajahnya sendiri.
"Aku tahu!" Shiya mengangkat tangannya.
"Shinichi menjelaskannya seperti anak kecil saja."
"Mau poin terpentingnya?" Tanya Shiya selagi memasang tatapan jahil pada Reona yang langsung tersenyum lebar.
"Aku sudah tahu dari raut wajahmu itu, bestie!"
""Payudara yang besar!""
"Ahh! Benar!"
"Hahahaha!" Reona dan Shiya melakukan beberapa selebrasi dengan bersalaman secara berlebihan dimana Shinichi hanya bisa diam dengan ekspresi datarnya itu.
"Kalian tahu, terkadang aku berpikir diriku ini sedang memimpikan sesuatu yang tak pernah terjadi."
"Maksudmu soal pertarungan?"
"Tidak, soal hubungan kalian yang benar-benar bersahabat."
"Wajar saja bukan? Shiya sudah menjadi sahabatku sejak kecil, dia juga seharusnya takkan pernah dipisahkan dariku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder
FantasySetelah menghadapi konflik yang disebabkan oleh Xander dan Eo'syl, Shinobu berhasil menemukan sebuah solusi yang mampu menghentikan semua konflik itu. Satu-satunya cara yang hanya bisa ia lakukan adalah mengulangi segalanya kembali pada sebuah titik...