Chapter 2138 - Pecahan Dahsyat

6 3 0
                                    

Koizumi langsung pergi meninggalkan Shinichi dimana ia sempat melakukan beberapa perpindahan hanya untuk memastikan semua.

Entah kenapa Shinichi merasa tidak berguna jika Koizumi memiliki sebuah ide yang kesannya cukup baru dan unik katanya.

Rasanya ia telah gagal menjadi sumber ilmu pengetahuan itu sendiri sampai dirinya sekarang yang ditugaskan untuk memberikan perlawanan.

Biasanya dia akan bertarung ketika ia selesai berpikir, tetapi entah kenapa mereka berdua mengalami peran yang terbalik sekarang.

Namun, Shinichi sendiri tahu bahwa Koizumi melakukan itu pastinya untuk saling menutupi kekurangan masing-masing yang dimiliki oleh mereka.

"Greed..." Shinichi menatap tapak kanannya yang memiliki lambang Greed berwarna emas.

"Ini yang pertama kalinya dia memberikan sedikit fraksi dari kekuatan Greed itu."

"Memangnya aku harus menggunakannya untuk melawan Dewa sepertinya?"

Eternio mengulurkan tangannya ke depan tetapi Shinichi langsung berubah menjadi cahaya yang melakukan gerakan sebelumnya untuk menekan Eternio.

Semuanya melanjutkan pertarungan mereka walaupun planet Legenia sudah hancur karena tendangan cahaya Shinichi yang tidak dikontrol.

Koizumi langsung melihat pertarungan mereka semua dari atas dimana ia langsung mengepalkan tinju kanannya hingga memunculkan lambang Greed yang sangat besar di hadapannya.

"Jika terlalu lama mengandalkan isinya maka itu sama saja dengan kau menghabiskan banyak sekali waktu."

"Siapa tahu ideku ini bisa memberikan sedikit bantuan dalam mempercepat proses dari pecahan itu agar kita bisa memuncak lebih cepat."

Shinichi terus menjadikan Eternio sebagai samsak hingga ia merasa dipermalukan oleh dirinya, dan Shiya di sisi lainnya masih melepaskan banyak sekali tembakan yang terus beradu dengan lemparan bintang itu.

Shiya dan Shukaku langsung melesat ke arah satu sama lain dengan sangat cepat dimana kedua tangan mereka saling menahan tapak mereka agar tidak melepaskan serangan jarak jauh lainnya.

Sebuah cahaya muncul dari belakang Shukaku hingga membentuk wujudnya itu yang langsung melempar bintang besar ke arah Shiya.

Shiya berhasil meledakkan tubuhnya dengan cahaya dimana bintang itu terhisap ke dalam tubuhnya sampai ia langsung diselimuti dengan gelombang cahaya yang terlepas ke atas langit.

Gelombang cahaya itu langsung memudar hingga memperlihatkan Shiya yang sedang memperagakan tarikan busur dari cahaya emasnya itu.

Satu panah langsung ia luncurkan ke depan dimana Shukaku memunculkan satu bintang yang dia jadikan sebagai cakram untuk menahan tusukan panah yang terus meluncur ke depan.

Shiya melepaskan banyak sekali tembakan cahaya ke depan untuk memberikan daya dorongan yang lebih kuat sampai panas itu berhasil menembus tubuhnya.

Tetapi Shiya dikejutkan dengan kemunculan bintang pada perutnya hingga meledak sampai menghempas dirinya ke belakang dengan lanjutan sebuah tendangan.

Tendangan itu mendorong Shiya lebih jauh hingga menabrak sebuah asteroid dimana Shukaku langsung menahan kedua lengannya itu agar ia tidak melepaskan tembakan yang sangat mematikan itu.

Shukaku langsung melebarkan kedua matanya dimana pupilnya memperlihatkan bintang yang langsung menghisap semua cahaya Shiya hingga ia menjerit kesakitan.

Jeritan itu bisa terdengar oleh mereka semua dimana ia langsung menatap tubuhnya sendiri yang perlahan-lahan pudar jadi cahaya karena penyerapan bintangnya itu.

Yuusuatouri: FounderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang