Asuro dan Reona melepaskan banyak sekali tebasan yang mulai mengenai satu sama lain dimana mereka langsung menerima banyak sekali luka yang mengenai satu sama lain.
Shiya melepaskan banyak sekali tembakan ke arah Asuro yang berhasil menangkis semua itu sampai ia berpikir tembakan cahaya itu dapat digunakan sebagai keuntungan.
Keuntungan untuk membunuh Reona secara instan karena satu tembakan yang dilepaskan oleh Shiya sudah pasti akan mengarah pada titik kelemahannya itu.
Reona langsung menarik kedua rantainya secara bersamaan untuk mengikat tubuh Asuro yang langsung berubah menjadi kelopak bunga.
Shiya menghentikan pergerakannya ketika melihat Asuro yang muncul dari dalam tanah hanya untuk menari kakinya itu.
Untungnya Shiya bereaksi dengan sangat cepat hingga ia berhasil melakukan satu lompatan ke atas selagi melepaskan banyak sekali tembakan cahaya ke arah daratan.
Reona melirik ke arah Shiya lalu ia mengunci satu kelopak bunga di belakangnya itu yang mulai membentuk sebuah sabit.
Sabit itu sudah sangat dekat untuk menebas lehernya itu tetapi Reona berhasil menariknya dengan rantai itu hingga mengeluarkan Asuro dari dalam kelopak bunganya.
Asuro melakukan beberapa lompatan ke belakang dimana ia langsung mendarat di atas tanah dengan ekspresi yang terlihat serius.
"Aku tidak bisa meremehkan kalian berdua yang bekerja sama secara dinamis."
Asuro memperbesar sayap pada punggungnya itu untuk memperkuat daya tahannya, ketika Shiya melepaskan banyak tembakan cahaya padanya.
Semua tembakan itu tidak mampu melukainya sama sekali bahkan ia memerlukan penguatan lainnya agar bisa mengabaikan pertahanan yang sedang diperkuat olehnya itu.
Shiya memejamkan mata kanannya yang mulai melihat ke dalam sebuah cahaya dimana dibalik cahaya itu terdapat berbagai macam jawaban yang dibutuhkan olehnya.
Walaupun membutuhkan waktu, Shiya perlu memanaskan jari-jarinya demi bisa memperkuat tembakan selanjutnya.
Reona menarik kedua pedang rantai yang langsung ia putar di sekeliling tubuhnya itu selagi melangkah ke arah Asuro yang sedang memperkuat dirinya sendiri.
Asuro menerima berkah keabadian yang begitu kuat sampai tubuh Eternals yang dia miliki merespon kepribadian Eternals lainnya.
"Keabadian..."
"...dalam memperjuangkan sebuah perubahan yang lebih maju!" Asuro melesat secepat mungkin ke arah Shiya dimana Reona langsung mengejar dirinya secepat mungkin.
Asuro melancarkan banyak sekali tebasan menggunakan kedua sabitnya itu yang mulai berubah-ubah menjadi berbagai macam senjata agar bisa melengahkan Reona.
Namun, Reona berhasil mengacaukan serangan itu dengan menendang pinggang Asuro hingga mementalkan dirinya ke belakang sampai menerima banyak sekali tembakan cahaya dari Shiya.
Reona sontak kaget ketika melihat Asuro menangkap semua peluru cahaya itu yang langsung ia lepaskan ke arah Reona hingga ia terpaksa memunculkan lahar hitam yang sangat panas dari dalam inti planet itu.
Setelahnya Asuro melancarkan banyak sekali serangan yang berhasil ditahan oleh Reona menggunakan kedua rantai pedangnya yang bergerak sangat cepat.
Penglihatan Shiya seketika tak bisa mengikuti pergerakan yang dilakukan oleh Asuro dan Reona karena keduanya bertarung dengan sangat cepat.
Pendengarannya langsung menangkap suara peringatan dari Reona untuk menghindar secepat mungkin sebelumnya dirinya di lahap oleh tumbuhan yang tumbuh keluar dari dalam daratan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder
FantasySetelah menghadapi konflik yang disebabkan oleh Xander dan Eo'syl, Shinobu berhasil menemukan sebuah solusi yang mampu menghentikan semua konflik itu. Satu-satunya cara yang hanya bisa ia lakukan adalah mengulangi segalanya kembali pada sebuah titik...