Chapter 2088 - Keluasan yang Tak Dibatasi

5 3 7
                                    

Naoki dan Shinra dipenuhi banyak sekali keringat dingin pada tubuh mereka ketika melihat kristal itu perlahan-lahan menunjukkan Shiya yang sedang berbicara dengan Haruki dan Reona.

Pembicaraan mereka dapat terdengar dengan jelas dimana ia terus membicarakan tentang Glider yang dapat digunakan sebagai satu-satunya alat perlindungan yang paling ampuh.

Haruki juga terlihat ikhlas dalam membantu mereka mempersiapkan semua rakitan Glider itu hingga Shukaku langsung merapatkan giginya penuh amarah.

Kedua tinjunya ia kepalkan sampai menonjolkan banyak sekali urat, bukan hanya itu saja isi dari kristal itu melainkan dirinya juga disuguhi dengan percakapan Naoki bersama Reona dan Shiya.

Naoki memasang tatapan yang terletak kosong dan ketakutan, ia berpikir bahwa sejarahnya akan tertutup dengan cara yang konyol seperti tertangkap basah oleh seseorang.

Kata demi kata terus mereka dengar hingga Shukaku langsung melirik ke belakang hingga memunculkan banyak sekali cakar cahaya yang langsung menangkap tubuh Naoki.

Naoki tak bisa melakukan pergerakan apapun karena dirinya tertahan oleh Mortem sekaligus Shukaku yang sudah berada diambang kemarahan terbesarnya.

"Bukan satu-satunya pengkhianat yang harus kau waspadai, Shukaku."

"Memang dia menyimpan Eternals di dalam dirinya, tetapi kau perlu tahu bahwa dua kepribadian seorang Legenda memiliki tujuan yang berbeda-beda."

"Yang satu ini memiliki ambisi kuat hingga mencegah Eternals itu untuk mengambil alih, tetapi aku yakin dia seharusnya pernah terpengaruh ketika dia terlalu nurut padamu."

Tanpa basa-basi Shinra langsung memunculkan cincin cahaya emas yang besar di hadapannya dimana ia mengulurkan tangannya ke depan.

Shukaku mengangkat kedua alisnya ketika melihat Shinra yang melakukan sebuah penyerangan tanpa memperlihatkan keseganan apapun.

Dikarenakan Mortem sudah membongkar semua rahasia itu dengan salah satu kemampuannya, Shinra tak bisa melanjutkan sandiwara itu lebih jauh lagi.

"Maaf sekali, Ayah."

"Lebih baik aku mengikuti apa yang dikatakan oleh Ibu. Shiya adalah satu-satunya adikku dimana aku tak ingin kehilangan adikku tercinta yang lain!"

"Kau bukanlah Ibu, dan tentunya diriku yang sudah dewasa ini memiliki banyak sekali hak untuk membantah obsesi itu!"

Satu tembakan cincin cahaya langsung Shinra lepaskan dengan satu pukulan ke depan dimana Shinra melihat cincin itu bercahaya lebih cerah hingga memicu kesilauan pada mereka.

Ketika mereka melepaskan kekuatan yang sangat besar untuk menyingkirkan efek silau itu, mereka sudah kehilangan Naoki dan Shinra yang berhasil melarikan diri secepat mungkin.

Shinra memasang tatapan kesal dimana ia langsung menghantam bekas kerjanya sampai terbelah menjadi dua.

Asuro menyilangkan kedua lengannya selagi memejamkan matanya, "Ada baiknya juga untuk langsung melakukan pencegahan agar kejadian ini tak terulang."

"Percuma saja! Mereka berada di tingkatan yang lebih tinggi lagi dibandingkan diriku."

"Bodoh sekali, seharusnya aku menanyakan hal ini kepada dirimu!"

"Kenapa kau baru memberitahuku sekarang!?" Tanya Shinra kepada Mortem.

Mortem hanya bisa diam lalu ia menggelengkan kepalanya, "Untuk apa juga kau terlalu mengandalkan seseorang yang berkemungkinan besar bisa menusuk dirimu dari belakang."

"Aku di sini turun tangan agar kau setidaknya bisa mendapatkan suntikan itu dengan cepat."

"Tetapi... aku sudah tak bisa menahan emosi itu, kepribadian lainku yang lemah yaitu Rina."

Yuusuatouri: FounderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang