Jeritan Asuka langsung Fidya hentikan dengan menutup mulutnya itu dimana ia langsung mencengkeram wajahnya.
Fidya melancarkan satu bantingan penuh tenaga sampai Asuka langsung terbanting di atas lantai yang sangat panas itu hingga punggungnya meninggalkan luka bakar.
Koizumi memasang tatapan yang terlihat kaget ketika Asuka dikalahkan dengan kemampuannya sendiri.
Sesuai dengan yang ia prediksikan dimana Fidya pasti akan menggunakan salah satu kemampuan Shimatsu yang dapat meniru sihir apapun itu.
Tetapi ia sebelumnya sempat merasakan Fidya menggunakan sihir itu ke dalam kelopak bunga yang dapat ia gunakan sebagai tempat untuk berpindah.
Namun, selama ini ia menyimpan semua itu ketika Asuka berencana untuk melancarkan serangan yang dapat menjatuhkan dirinya.
"Asuka kalah dalam ronde kedua dengan menerima banyak sekali luka fatal sampai ia menangis kesakitan karena kakinya yang patah serta luka bakar pada sekujur tubuhnya."
Fidya melancarkan satu pukulan terakhir pada wajah Asuka untuk memperlihatkan kepada dirinya siapa yang berkuasa dalam pertarungan itu.
Koizumi langsung turun tangan dengan naik ke atas arena itu untuk mendekati anaknya yang menangis kesakitan.
Ia tak bisa memegang kakinya yang patah itu karena tubuhnya sudah melemas sejak menerima banyak sekali luka bakar yang membekas.
Tangan Fidya mulai terangkat oleh salah satu wasit yang menyatakan dirinya bisa lanjut menuju ronde ketiga, ia tak membunuh lawannya melainkan memberikan dirinya kesakitan yang akan bertahan lama.
"Asuka..." Koizumi memasang tatapan bersalah ketika melihat anaknya tersiksa di hadapannya.
Dengan cepat ia langsung membawa dirinya pergi dari arena itu untuk mengunjungi ruangan perawatan untuk menyembuhkan beberapa lukanya itu.
Koizumi mulai membaringkan Asuka di atas kasur dimana seorang dokter mulai melakukan beberapa pemeriksaan, "Lukanya cukup serius dari yang aku kira."
"Tulang kaki patah, beberapa kulitnya melepuh karena terkena serangan api itu serta punggungnya juga hampir saja memperlihatkan daging-daging di dalamnya."
"Tulang pada bagian punggung juga hampir meleleh. Luka ini tidak bisa dianggap remeh begitu saja." Dokter itu langsung pergi untuk mengambil beberapa hadiah.
Koizumi memegang erat tangan Asuka dengan tatapan khawatir, ia melihat dirinya masih menangis selagi menghalangi matanya.
"Tak apa, lepaskan saja."
"Perasaan sedih yang ditahan akan bertambah semakin buruk jika dipendam seperti itu." Koizumi duduk di sebelah Asuka selagi mengusap tangannya.
Koizumi juga mulai memberikan dirinya beberapa pemulihan yang tentunya dibatasi oleh tubuhnya sampai ia tak dapat memperbaiki tulang patah Asuka.
"Maafkan Asuka, Ibu..."
"Asuka payah sekali untuk menerima kekalahan secepat ini..."
"...walaupun luka yang Asuka terima terasa sangat menyakitkan. Semuanya menjadi sia-sia ketika Ibu melihat kekalahan itu secara langsung."
"Asuka telah melakukan kesalahan yang fatal, memperlihatkan kelengahan besar hingga menguntungkan musuh."
Asuka memegang erat tangan Koizumi, "Maaf... Asuka tak bisa memenuhi ekspektasi Ibu."
Koizumi bangkit dari atas kursi lalu ia mengangkat kepala Asuka pelan-pelan, "Sshhhhh..."
Koizumi mulai memberikan Asuka sebuah pelukan selagi mengusap kepalanya agar ia bisa merasa lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder
FantezieSetelah menghadapi konflik yang disebabkan oleh Xander dan Eo'syl, Shinobu berhasil menemukan sebuah solusi yang mampu menghentikan semua konflik itu. Satu-satunya cara yang hanya bisa ia lakukan adalah mengulangi segalanya kembali pada sebuah titik...