"Aku sudah tahu kok."
Jawaban Shiya mampu mengejutkan Naoki sampai ia memperlihatkan tatapan yang tak disangka-sangka sama sekali, untuk Reona sendiri ia hanya mengangguk karena dia mengetahui karakteristiknya dengan jelas.
Insiden yang terjadi sejak lama sekali, semua itu memang ada kaitannya dengan Eternals hingga Shiya sendiri tak bisa melakukan apapun.
Batasan memang menekan dirinya, yang bisa dia lakukan adalah berjuang sebisa mungkin tanpa memperlihatkan perasaan negatif apapun terutama lagi menyerah.
Memang sejak insiden itu banyak sekali hal terjadi hingga semua orang tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, Shiya sendiri tak bisa memastikannya dengan jelas.
Yang dia ketahui adalah Amura gugur di hadapannya selagi mencoba untuk melindungi Shiya yang bisa melihat keadaan di sekitarnya.
"Misteri itu memang takkan pernah bisa diungkapkan."
"Yang hanya bisa mengungkapkan semua itu adalah sisa dari Eternal yang menghuni tubuh seseorang."
"Memory Mortem. Apakah dia satu-satunya Eternal yang bisa dipercayai?" Tanya Shiya.
"Rina sudah bisa berbaikan dengan kepribadian lainnya, aku yakin keduanya melakukan sesuatu yang dinamakan sebagai simbiosis mutualisme."
"Tetapi kau masih ingat apa yang sebenarnya telah kau lakukan pada mereka bukan?"
"Oi, jangan mengatakannya seperti itu bodoh!" Reona menjitak kepala Naoki secepat mungkin.
"Tak apa, bestie. Fakta dan kenyataan itu harus diterima, itulah kenapa aku tak begitu keberatan diberitahu dengan cara seperti itu."
"Maafkan aku, Shiya. Aku ingin meminta maaf sebesar-besarnya dengan segala kesalahan yang pernah aku perbuat padamu."
"Kau dulunya adalah gadis yang sangat baik, tetapi semuanya memperlakukan dirimu seperti anak tiri."
"Yah, masuk akal juga sih. Biasanya anak yang kedua takkan selalu di anggap."
"Woi, bangsat!" Reona menarik kepala Naoki lalu menghantamnya di atas tanah beberapa kali dengan tatapan kesal.
"Jaga omongan! Jaga omongan!"
"Ahh, rasanya nikmat sekali di siksa dengan ratu iblis---" Reona langsung menghantam wajahnya sekuat tenaga pada daratan dengan tatapan jijik.
"Sayang sekali, bestie. Sepertinya Legenda satu ini memang sudah rusak karena perubahan dari perkembangan era Legenda."
"Tak apa. Suka-suka dia saja."
"Yang penting kita sudah tahu alasan untuk melindungi suntikan itu sampai Glider Ball Run dimulai."
"Semuanya perlu dilaksanakan dengan adil. Sebuah keadilan masih bisa diterapkan dengan baik oleh bangsa Malaikat yang cocok untuk melakukannya."
"Untung saja. Itu artinya pekerjaan kita takkan begitu berat." Shiya melirik ke belakang dimana ia melihat kedatangan para malaikat bersama Akina berada di posisi paling depan.
"Apakah kalian sudah menemukan pencuri itu?"
"Dia salah satu dari teman kami yang memiliki gangguan pada otaknya itu."
"Maupun itu rekan atau teman, pencuri properti yang dimiliki oleh Hanami's Foundation harus menerima hukuman setimpal yaitu kematian."
"Tunggu dulu, kita masih membutuhkan Naoki sebagai sumber informasi penting agar kita bisa mendekati Asuro."
"Asuro?"
"Naoki sempat bertemu dengan sisi Eternal dari Asuma yang memanggil dirinya dengan sebutan Asuro."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder
FantasySetelah menghadapi konflik yang disebabkan oleh Xander dan Eo'syl, Shinobu berhasil menemukan sebuah solusi yang mampu menghentikan semua konflik itu. Satu-satunya cara yang hanya bisa ia lakukan adalah mengulangi segalanya kembali pada sebuah titik...