Chapter 2086 - Masih Belum Punah

6 3 1
                                    

Haruki menatap Meguro yang terlihat kesal ketika berhadapan dengan seseorang yang tak begitu asing bagi dirinya.

Tubuhnya sempat melepaskan aura emas yang membuat dirinya ingin sekali melakukan beberapa serangan pada Haruki.

Shiya langsung menyadari situasinya, untungnya ia sangat peka dalam menghadapi masalah seperti itu dengan menghalangi pandangan Meguro dengan tubuhnya itu.

Meguro kembali tenang ketika Reona mulai bersikap akrab padanya dengan mengunci lehernya itu dengan lengannya, "Oh, ayolah, Meguro."

"Kau tidak sedang berpikir bahwa seseorang di hadapanmu itu juga ada pada duniamu dengan versi yang lebih berbeda?"

"Dia sama menyebalkannya dengan raja Shiratori, bisa dibilang dia adalah partner perjuangannya dimana ketiganya mampu memperlihatkan banyak sekali kesamaan."

"Raja Shiratori, raja Shimatsu, dan raja Shichiro. Ketiganya adalah dalang dibalik kekacauan atas Yuusuatouri yang sudah dihancurkan dengan serangan meteor itu."

"Tetaplah ingat dengan satu hal. Kau sedang tidak berada di dalam duniamu itu."

"Cobalah untuk menjalankan kehidupan yang baru tanpa harus mengungkit kembali masa lalu."

"Kau takkan pernah bisa maju untuk menggapai keinginanmu itu, cobalah untuk menerimanya dengan segala keikhlasan yang terkumpul pada hatimu."

Perkataan Shiya langsung membuat Meguro menurut seketika, jawaban yang hanya bisa dia berikan adalah sebuah anggukan.

"Ada apa nih?"

"Ayo masuk-masuk." Haruki mengajak mereka untuk mendatangi ruang kerjanya yang terlihat seperti pabrik besar.

Tak ada satupun karyawan normal di dalam gedung itu melainkan para Glider yang kesannya seperti robot cerdas dalam bidang apapun itu.

Meguro membuka mulutnya selebar mungkin ketika dikejutkan dengan banyak sekali teknologi dan benda canggih yang membuat dirinya langsung lupa dengan kejadian sebelumnya.

Entah kenapa ia seperti berada di dunia mimpi yang hanya bisa dirasakan sekali hingga seterusnya mimpi itu takkan pernah bisa dirasakan lagi.

"Sepertinya semakin luas ya."

"Hebat!" Shiya langsung menghantam punggung Haruki.

"Kulakukan untuk memajukan perkembangan Legenda agar bisa sampai ke titik dimana kita adalah bangsa perjuangan yang lebih maju."

"Ini sudah bukan perkembangan lagi, ini adalah hasil dari semua perkembangan yang selalu dibicarakan!" Seru Reona.

"Oh, ayolah, Haruki. Bekerja lah di Zuusuatouri agar semua Iblis setidaknya bisa memiliki kecerdasan yang cukup untuk mengembangkan teknologi."

"Sadar diri juga lah, Reona."

"Aku tak bisa mengurusi dua bangsa sekaligus. Justru waktu pensiun ini aku gunakan dengan penuh kesantaian."

"Yah... setidaknya kirim beberapa Glider yang terlihat cerdas itu, siapa tahu Zuusuatouri bisa ikut maju juga!"

"Tidak gratis."

"Tentu saja tidak gratis, lagian aku ini lebih sadar diri tidak seperti dia..." Mata Reona sempat menatap Shiya seperti mencoba untuk menunjuk dirinya.

Shiya langsung cemberut seketika, "Kalau berani pakailah tanganmu untuk menunjuk!"

Reona menunjuk Shiya, "Kau ini kepada seseorang yang kau percayai selalu saja meminta diskon teman, itu tidak adil!"

"Tentu saja adil, aku menguntungkan dirinya."

Yuusuatouri: FounderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang