Chapter 2063 - Pecahan yang Terbuka

12 3 1
                                    

Koizumi berlutut di atas tanah selagi menutup kedua telinganya dengan ekspresi yang terlihat sangat kesal.

Dirinya telah mengulangi kesalahan yang sama secara terus menerus, ia tak sempat melihat semua kematian itu secara langsung dimana dia setidaknya bisa melakukan beberapa pencegahan.

Tetapi semua itu sudah terlambat, kedua mata Koizumi sempat berdarah ketika dirinya memaksakan kemampuan waktunya untuk terus mundur ke belakang agar Armaggeddon tak pernah terjadi.

Namun, Koizumi sudah menginjak batasan tertentu dengan Rewind hingga tak bisa mengembalikan mereka semua.

Yang lebih menyakitkan adalah ia memaksa diri dengan melihat Replay tentang peristiwa tentang kehancuran yang terjadi tak begitu lama.

Koizumi melihat semuanya, Riona terjatuh ke dalam sebuah perangkap yang sudah diatur oleh Shinra bersama kedua rekan terpercayanya.

Tubuh Koizumi menerima banyak sekali tusukan yang disebabkan oleh penyesalannya sendiri, ditambah lagi ia bisa melihat dengan jelas wajah ketakutan anak-anaknya.

Sebagian dari mereka meneriakkan 'ibu' karena tak bisa melakukan apapun dalam keadaan yang cukup mengerikan itu.

Armaggeddon yang digunakan secara langsung dengan bantuan Grimoire, selama ini yang dipegang oleh Riona adalah sebuah Grimoire dimana Haki lah yang menukarkannya.

Riona tak bisa mengetahuinya bahkan rapalan dari sihir itu akan terpicu dengan beberapa perkataan tertentu, salah satunya adalah 'Legends Never Dies' hingga menyebabkan daya kehancuran yang berlebihan.

"... ..."

Tak ada cara lain untuk bisa mengubah semua yang terjadi begitu cepat, Koizumi langsung menghalangi wajahnya sendiri dengan kedua tapaknya demi menutupi wajah seorang Legenda sekaligus Ibu yang gagal.

Harga dirinya yang sudah diperbaiki kembali hancur berkeping-keping hingga ia sudah tak bisa berpikir dengan jernih lagi.

Yang ada pada pikirannya adalah ketujuh dosa itu dimana salah satunya terpicu begitu besar sampai membuat tato Phoenix di punggung Koizumi menyala sampai terbakar dengan api merah.

"... ..."

Terdengar suara tepukan tangan yang begitu keras di belakang Koizumi dimana ia langsung mengetahui siapa yang sebenarnya sedang mengepung dirinya saat ini.

"Wah, wah, terlihat dengan jelas bahwa si bajingan licik satu ini telah kembali dari liburan singkatnya."

"Sangat disayangkan. Padahal aku ingin memperbaiki semua ini terlebih dahulu sebelum bertemu dengan dirimu, Ryuusaku Koizumi."

"Tetapi percuma saja. Walaupun aku sudah memperbaikinya, semua itu akan kembali hancur karena pembantaian yang akan kami lakukan."

"Kau pikir kau ini pintar, Koizumi?"

"Semua yang terjadi saat ini adalah bagian dari rencanaku sejak awal."

"Aku menunggu hari dimana semua orang mencoba untuk memihak kepada Riona hingga sebagiannya mencoba untuk melakukan kudeta pada diriku sendiri."

"Tetapi lihatlah apa yang telah aku berikan kepada mereka semua...! Sebuah kehancuran yang seharusnya pantas diterima oleh para pengkhianat dan Legenda bermuka dua!"

Koizumi bangkit dari atas tanah dimana ia melihat banyak sekali Legenda yang sudah mengepung dirinya.

"Wahai semua bangsa Legenda yang layak. Apakah kalian ingin menerima kesalahan yang sama sebanyak dua kali dengan mempercayai seseorang kecuali diriku yang sudah memenangkan perang saudara?"

Yuusuatouri: FounderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang