Shinichi dan Kou melangkah masuk ke dalam plaza itu dimana mereka langsung dikejutkan dengan banyak sekali Legendroid yang memiliki perannya masing-masing dalam melakukan pekerjaan.
Semuanya bisa dibilang teratur dengan sangat rapi bahkan anehnya lagi pada tengah malam seperti itu, masih banyak sekali orang-orang yang mengunjunginya.
Bukan hanya orang Dewasa saja melainkan anak-anak juga ada di sana hanya untuk menikmati berbagai macam permainan serta makanan yang akan tersedia secara instan.
"Hei, Kou." Panggil Shinichi yang perlahan-lahan sudah terbiasa memanggil Neneknya dengan sebutan namanya.
Dikarenakan Kou bukanlah Ibunya, Shinichi tidak merasa terlalu keberatan untuk memperlakukan orang tuannya selain Ibunya seperti itu selama dia masih bisa memperlihatkan kehormatan.
"Senangnya bisa mendengar Shinichi dapat memanggilku dengan sebutan nama."
"Mungkin karena kita sudah menghabiskan waktu bersama, walaupun satu jam..."
"...bisa dibilang semua itu sangat bermanfaat."
"Hehehe, selama itu bisa memicu sebuah kebahagiaan maka aku yakin sepenuhnya bahwa hal tersebut memang berharga."
"Soal Legendroid itu..." Shinichi langsung menanyakan sebuah pertanyaan kepada Kou selagi mengantre di hadapan barisan anak-anak.
"Apakah mereka sudah lebih disempurnakan lagi?"
"Tentu saja, sampai sekarang Legendroid akan selalu disempurnakan dengan sebuah program dan juga upgrade."
"Sama seperti diriku juga, aku terkadang membutuhkan sebuah perbaruan agar program di dalam diriku ini tidak kadaluwarsa."
Shinichi memasang ekspresi bersedih seketika dimana Kou langsung menyentuh pipinya itu dengan tunjukan jari, "Shinichi memang bisa dibaca semudah itu ya."
"E-Ehh?"
"Kamu ini Legenda yang sangat menarik, aku bisa mengetahui apa yang sedang kamu lakukan hanya dengan gerakan tubuh serta perubahan ekspresi."
"Sulit sekali loh untuk menyembunyikannya, sudah menjadi kebiasaan sejak kecil agar aku tidak berbohong kepada Ibunda."
"Justru itu kebiasaan yang bagus, semua orang bisa tahu bahwa kamu adalah pria yang jujur."
"Padahal kenyataannya aku tidak jujur sepenuhnya." Batin Shinichi.
"Walaupun aku hanyalah sekedar Legendroid yang memiliki banyak sekali program dan sistem rumit di dalamnya."
"Tetap saja aku pernah lahir di dunia ini, dan aku juga bisa hidup dengan bebas tanpa harus mengkhawatirkan apapun."
"Benar..."
"Itulah yang membuat Ibunda dan juga Nenek sangat hebat serta menginspirasi bagi diriku sejak kecil."
"Aku tidak pernah merasakan kekurangan apapun dari kecil karena Ibunda sudah menjadi salah satu anak surga dimana beliau melahirkan anak sederhana seperti diriku."
"Namun, untuk Ibunda dan juga Nenek. Keduanya bisa dibilang lahir dalam keadaan yang tidak normal seperti disabilitas karena kutukan dari keturunan Comi serta The Mind."
"The Mind yang dibiarkan hanya akan menjadi penyakit terbesar penggunanya, alasan kenapa Nenek gugur itu karena beliau tidak bisa melanjutkan perjuangannya dalam menyempurnakan the Mind."
"Tetapi sekarang... Versi Nenek lain yang berupa robot bernama Legendroid memiliki The Mind melalui sebuah program yang terinstal?"
"Sepertinya Kojiro adalah seseorang yang tak bisa diremehkan sama sekali, dia mampu menciptakan sesuatu secara realistis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder
FantasySetelah menghadapi konflik yang disebabkan oleh Xander dan Eo'syl, Shinobu berhasil menemukan sebuah solusi yang mampu menghentikan semua konflik itu. Satu-satunya cara yang hanya bisa ia lakukan adalah mengulangi segalanya kembali pada sebuah titik...