Koizumi mengulangi waktu hanya untuk memperbaiki semua kerusakan yang telah ia perbuat, keadaan kembali terlihat seperti semula sampai tak ada lagi keributan yang dapat dirasakan.
Untuk sekarang Koizumi masih bisa menahan diri selama semua anak-anak itu masih ada bersama dirinya sebagai penahan emosinya.
Tetapi ia melakukan semua itu demi semua anaknya agar mereka tidak mencoba untuk mengatakan sesuatu yang dapat merusak hati dan pikiran mereka.
Koizumi masih melihat beberapa penjaga yang terlihat ketakutan juga, dikarenakan mereka memiliki seorang istri mereka tahu jelas betapa mengerikannya ketika seorang Ibu melepaskan amarah besarnya.
"Apakah kalian masih tetap menganggap semua anak-anakku bersalah!"
"Ti-Tidak. Justru laporan yang diberikan oleh mereka itu sangatlah tidak jelas."
"Dikarenakan luka mereka yang begitu kecil sampai tak menimbulkan Keseriusan apapun, masalah ini seharusnya tidak diperbesarkan."
"Yang lebih memalukan adalah anak-anak mereka sudah berusia sembilan tahun hingga kerjaannya masih menangis serta mengadu kepada orang tuanya sendiri."
"Maafkan kami..."
"Anak-anakmu... entah kenapa mereka sangatlah kuat dan membanggakan." Ucap salah satu penjaga selagi menatap Aditya dan Yusa.
"Sebagai pembalasannya, kami akan menjatuhkan mereka semua ke dalam beberapa hukuman yang sudah diterapkan oleh raja Shiratori."
Koizumi merasa sedikit lega melihat para penjaga itu bersikap dengan adil, ia juga tidak perlu mengurusi sampah lainnya yang hanya menghabiskan waktu pentingnya itu.
"Jika kalian sudah tidak memiliki urusan apapun dengan kami maka pergi lah."
"Anak-anakku membutuhkan beberapa perawatan."
"Kami bisa membawakan dokter."
"Tidak usah! Sudah terlambat!" Koizumi menaikkan suaranya lagi.
"Yang aku khawatirkan bukanlah luka mereka pada bagian luar!"
"Apakah kau mengerti mental seorang anak yang seharusnya dijaga dengan baik tanpa harus dirusak dengan berlebihan?"
"Alasan mereka tidak merasakan kesakitan dari luka-luka itu karena mereka menerima luka yang jauh lebih besar dibandingkan semua itu!"
"Luka yang mereka terima dari dalam karena perkataan tajam mereka!"
"Pergi sekarang!" Teriak Koizumi keras dimana para penjaga sempat merinding sampai mereka langsung pergi meninggalkan panti asuhan itu.
"Grrgggghhh...!!! Dasar bajingan sialan!" Koizumi masih mengingat semua ibu-ibu itu yang mengatakan hal tak senonoh di hadapan anaknya sendiri.
"Ibu! Jangan marah-marah!" Beberapa dari mereka langsung memeluk kedua kaki Koizumi untuk menenangkan dirinya.
Kebanyakan dari mereka langsung mendatang Koizumi hanya untuk membuat dirinya tenang karena ia terlihat sangat kesal.
Terlihat dari ekspresinya yang diperlihatkan olehnya, semua anak-anak terlihat ketakutan tetapi mereka mencoba segala cara agar membuatnya kembali terlihat tenang.
Koizumi langsung duduk di atas rumput dimana semua anak-anaknya langsung memberikan dirinya sebuah pelukan, "Ibu tidak apa-apa..."
"...justru yang khawatir di sini adalah Ibu." Koizumi menatap semua anak-anaknya yang dipenuhi luka bekas sihir dan fisik.
"Jangan bergerak ya... Ibu akan menyembuhkan kalian." Koizumi menatap Meguro yang mulai mendatangi dirinya dengan beberapa perban.
Perban itu langsung Koizumi ambil hanya untuk diselimuti dengan Lenergy miliknya sendiri, ia mulai membalut luka mereka satu per satu dengan penuh kesabaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder
FantasySetelah menghadapi konflik yang disebabkan oleh Xander dan Eo'syl, Shinobu berhasil menemukan sebuah solusi yang mampu menghentikan semua konflik itu. Satu-satunya cara yang hanya bisa ia lakukan adalah mengulangi segalanya kembali pada sebuah titik...