Shinichi memperlihatkan ekspresi yang terlihat kaget seketika, karena saking pekanya dia langsung tahu bahwa gadis di hadapannya itu pernah muncul pada mimpinya.
Dilihat dari gaya rambutnya juga sama, yang membedakannya hanya kepanjangan dari rambut tersebut bersamaan dengan tubuhnya yang terbentuk dari besi hingga dia diklasifikasikan sebagai robot.
Namun, Shinichi terus menatap gadis itu dengan ekspresi yang terlihat seperti memastikan sesuatu. Rambut merah itu mengingatkan dirinya kepada Koizumi karena memiliki kesamaan yang begitu kuat.
"... ...!!!"
Shinichi langsung mengingat satu ingatan yang bisa dibilang sangat bermanfaat bagi dirinya dimana ia ketika masih bayi merangkak kepada Shinobu.
Seperti biasa Shinichi adalah bayi yang mudah penasaran dengan apapun itu terutama lagi jika Shinobu sedang melakukan sesuatu.
Ketika Shinobu sedang membereskan beberapa foto, Shinichi langsung melompat ke arah Ibunya hingga merangkak di atas punggungnya itu selagi memakan kain bajunya.
"Hehehe, kamu datang dalam waktu yang tepat." Shinobu mengangkat tubuh Shinichi dimana ia langsung menempatinya di depan.
Shinichi langsung berguling-guling hingga tak sengaja melihat sebuah foto yang menempel pada wajahnya itu, Shinobu langsung mengambil foto terus lalu melihatnya.
"Shinichi, kamu menemukan sesuatu yang sangat menarik!" Shinobu memperlihatkan foto itu kembali pada Shinichi yang berhenti berguling-guling.
"Kamu tahu siapa gadis berambut merah yang sedang memakan krepes itu?"
"Gahhh?" Shinichi terlihat kebingungan karena ia tak pernah mengetahui gadis yang berada pada foto itu.
"Hehehe, seandainya Mama masih ada bersamaku... kemungkinan besar Mama bisa melihat cucunya sendiri yang sangat jenius ini." Shinobu mencubit pelan pipi Shinichi.
"Foto ini memperlihatkan sesosok gadis hebat yang sudah mengajari banyak sekali hal padaku terutama lagi The Mind, nak."
"Nenekmu yang bernama Kou Comi, sesosok gadis Legenda pertama yang bisa menciptakan The Mind karena hasil pemikirannya sendiri dengan belajar lagi dan lagi."
"Krepes yang dipegang olehnya adalah makanan favoritnya terutama lagi jika dicampur dengan cairan madu."
"Madu adalah kesukaannya, bahkan dia selalu saja mengemil madu agar tubuhnya bisa stabil dari penyakitnya itu."
"Sayangnya Nenek sudah tidak bersama kita karena beliau sejak itu... sejak Maka masih berumur empat tahun, Nenek sakit berat."
"Penyakit yang tak bisa disembuhkan sama sekali sampai Mama sendiri terpaksa harus menerima kenyataannya..."
"...Mama tak bisa bertahan terlalu lama hingga beliau gugur dalam keadaan yang bisa dibilang damai karena sudah melihat Ibu bisa melakukan perjuangannya sendiri."
Ketika Shinobu membicarakan tentang masa lalu itu, kedua matanya berkaca-kaca seketika karena ia mengingat dirinya bisa berjuang sendirian berkat dukungan Ibunya.
Shinichi yang sedang menatap foto itu langsung melirik kepada Shinobu dimana ia sempat meneteskan beberapa air mata yang tak bisa ditahan sama sekali.
"Daaa..." Shinichi langsung merangkak pada wajah Shinobu hanya untuk menghapus semua air matanya itu.
"Maaf, Mama hanya mengingat kembali masa lalu..."
"Hahhhh... Bodoh sekali Mamamu ini yang tak sengaja menangis hanya karena melihat masa lalu."
Shinobu menyentuh gambar itu dimana ia langsung tersenyum, "Nenek sudah membantu Mama berjuang sejauh ini..."
"...beliau memberitahu diriku untuk tetap mengejar tujuan serta idealisme yang dianggap baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder
FantasySetelah menghadapi konflik yang disebabkan oleh Xander dan Eo'syl, Shinobu berhasil menemukan sebuah solusi yang mampu menghentikan semua konflik itu. Satu-satunya cara yang hanya bisa ia lakukan adalah mengulangi segalanya kembali pada sebuah titik...