INSIDEN DI JAVA CAFE AND RESTO

243 37 0
                                    

Di kantor Yudhistira Corporation Arfi terlihat sibuk memeriksa file yang akan disiapkan jelang meeting. Kegiatannya terjeda sejenak ketika pintu ruangannya diketuk.

Tok...tok..tok

Terdengar pintu ruangannya diketuk. Dengan lantang suara bariton itu menggema dari
dalam.

"Masuk."

Perlahan sekretaris itu masuk ke ruangan.

"Permisi Pak! Saya cuma mengingatkan Anda kalau meeting hari ini akan dimulai jam sembilan dan mereka sudah mereservasi tempat di Java Cave and Resto," kata sekretaris itu sopan sambil menyiapkan berkas yang diminta Arfi.

"Apa harus aku sendiri yang hadir disana San?" tanya sang atasan yang tak lain adalah Arfian Yudhistira.

"Maaf Pak, untuk kali ini memang tak bisa diwakilkan karena pertemuan hari ini langsung dihadiri oleh CEO dari PT. ANGKASA ENTERTAIMENT dan ini menyangkut kontrak baru dengan model andalan kita," ucap sekretaris itu beri penjelasan.

Arfi mengangguk dengan penjelasan sekretarisnya itu. Biasanya masalah kerjasama seperti ini sering dihandle oleh Siska karena sekarang posisi sepupunya itu adalah wakilnya di Yudhistira Corporation. Sejak perusahaannya mengalami perkembangan secara signifikan, Arfi memutuskan
untuk menaikkan jabatan sepupunya itu menjadi wakilnya agar pekerjaannya mudah dihandle jika sewaktu-waktu pergi bersama Rani keluar kota bahkan keliling Asia. Rani tak hanya menjadi mofel skala nasional tapi juga terkenal di negara-negara Asia karena wajahnya sering terpampang
di sampul majalah brand ternama baik cetak maupun elektronik bahkan media sosial yang populer saat ini.

🍀🍀🍀

Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit, mereka pun sampai di tempat yang dimaksud Susan tadi. Ternyata benar, CEO dari PT. ANGKASA ENTERTAIMENT turut hadir bersama asisten dan juga sekretarisnya yang sudah menunggu kedatangan mereka selama lima belas menit sebelum meeting dimulai.

Kini Arfi dan sekretarisnya yang bernama Susan tiba di Java Café and Resto diantar oleh manager yang bertugas di sana sebab tempat yang direservasi oleh kliennya itu khusus untuk pertemuan penting di sebuah ruang VIP. Tempat dimana
mereka mengadakan pertemuan untuk membahas kontrak baru yang ada kaitannya dengan model andalan di Yudhistira Corporation. Pertemuan itu berjalan lancar dan mulus. Sesuai janji mereka
juga datang tepat waktu membahas kerjasama yang sebelumnya sudah pernah dibicarakan namun
belum ada kontrak resmi dalam jalinan itu karena masih menyiapkan persyaratan yang belum dipenuhi oleh kedua belah pihak dengan mempelajari beberapa poin yang tentunya bisa menguntungkan mereka. Meeting itu hanya berlangsung sekitar tiga puluh menit dan berakhir sekitar pukul setengah sepuluh pagi. Berlangsung secara singkat karena CEO yang bekerjasama dengan Yudhistira Corporation sudah ada janji sekitar jam sepuluh dengan seseorang di tempat lain membahas soal pekerjaan pula sehingga mereka mengakhiri pertemuan itu tiga puluh menit sebelum menuju ke tempat lain lagi untuk membagi waktu agar tak terbuang percuma sebab jarak tempuh ke tujuan selanjutnya memerlukan waktu sekitar tiga puluh menit.

Saat Arfi bersiap kembali ke kantornya bersama Susan sekitar jam sepuluh pagi tiba-tiba saja ada kegaduhan yang tak tahu darimana asalnya. Semua pengunjung di kafe itu pun panik berlarian kesana kemari untuk
menyelamatkan diri. Begitu juga dengan Susan yang terlihat ketakutan saat melihat pengunjung di sekelilingnya
berhamburan keluar.

Suara tembakan keras terdengar diluar gedung. Banyak orang lari saling berkejaran, ada pula yang menerobos masuk ke dalam ruangan kafe. Suasana di ruangan kafe itu ricuh. Saat kegaduhan di kafe itu kian memanas ada seorang wanita
berlari dari arah belakang hendak keluar. Entah kesialan
apa yang menimpa wanita itu saat lari dalam keadaan panik, aksinya tersebut justru mengejutkan seorang pria bertopeng yang bersenjata api itu menembak dengan membabi buta ke segala arah.

PENJAGA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang