•••
CHAPTER 10
~~~~~~~~~~~~Kedua mata Aeron menatap samar-samar punggung lebar Xavear, terkadang dia menoleh untuk melihat keadaan Aeron lalu berkata 'tenanglah' untuknya. Samar tapi hangat. Aeron bisa merasakan ketakutan dan kekhawatiran di balik kehadiran Xavear. Tak lama teman-teman Aeron keluar dari kafe&bar dan melihat keributan yang tengah terjadi.
"Lo apain aja, hah?!" Bentak Xavear geram.
Lelaki tadi tersenyum lebar tanpa dosa dan berkata, "Baru mau gigit, baunya enak banget."
"Sialan!" Desis Xavear memukul wajah lelaki itu lagi lalu mengangkat kerah bajunya, "Tarik omongan lo sialan!"
"Oh, dia mate lo? Sayang sekali vampire pun tergoda sama baunya," Ucap lelaki tadi walau wajahnya sudah babak belur.
Xavear terkejut dengan apa yang baru saja lelaki didepannya itu katakan. Dia vampire? Kenapa bisa tertarik dengan bau feromon omega? Saat kesadarannya kembali, Xavear hendak memukulnya lagi, tetapi Aeron menahan niat itu dibantu dengan teman-temannya.
"S- Sudah. Jangan dilanjutkan," Pinta Aeron, dia memegangi kepalanya.
"Panggil polisi may!" Perintah Robby menahan dua orang yang terlibat dalam penyerangan Aeron.
Zemaya yang masih terlihat syok langsung menghubungi polisi, sedangkan Martinz membantu Aeron untuk menenangkan diri.
"Lo gak papa, Ron?!" Tanya Robby.
"Gak. Gapapa," Jawab Aeron mencoba mengatur nafasnya.
Martinz mengelus pundaknya lalu menahan si lelaki yang menyerang Aeron tadi, "Makasih udah nolongin teman kami."
Xavear berdiri lalu menatap Aeron yang kesakitan dan sulit bernafas, "Harusnya lo tahu kondisi tubuh lo sendiri idiot!"
Robby yang mendengar kata kasar itu langsung kesal, "Jangan salahkan temen gue, bajingan!"
"Diem lo!" Bentak Xavear menatap tajam Robby hingga dia kesulitan menelan air ludahnya. Geraman Xavear sangat menyeramkan sampai feromon yang terpendam di balik kulitnya hendak keluar.
"Jaga diri lo sendiri!" Ucap Xavear setelah menghela nafas panjang.
Aeron menatap Xavear yang terlihat kesal, "Gue tahu."
Xavear menarik tengkuk Aeron lalu memegang rahangnya, "Gak digigit kan?"
"Tidak," Jawab Aeron pasrah. Biasanya dia tidak suka disentuh-sentuh, tetapi pada saat Xavear melakukannya dia tidak marah. Walau agak sedikit terkejut.
"Syukurlah," Ucap Xavear melepaskan tangannya dari rahang Aeron lalu melirik kedatangan teman-temannya, "Gue masuk ke dalam kafe, lain kali hati-hati."
Aeron hanya diam saat Xavear melengos pergi dari hadapannya. Bersama teman-temannya, Xavear masuk ke dalam kafe & bar meski banyak sorot mata yang masih penasaran dengan keributan tadi. Aeron sendiri masih dilanda syok dan mencoba mengontrol dirinya. Semua ini karena bau darah tadi. Aeron menjadi gila dan berbahaya jika tidak kuat menahannya. Untung saja Xavear datang dan menyelamatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔
VampireORIGIN VAMPIRE AWAKEN S1 SINOPSIS: Setelah era kejayaan bangsa vampire Dezastra, Aeron menemukan kebenaran pahit tentang masa lalu dan status keluarganya. Pria yang sudah lama Aeron anggap seperti ayah kandung sendiri justru harus menikah dengannya...