•••
CHAPTER 47
~~~~~~~~~~~~Aeron melepas earphone yang menyumbat telinganya. Matanya sayup dan dia sangat mengantuk di siang hari, tapi Kris justru membangunkannya untuk mengajak makan siang. Bel istirahat sudah berbunyi dengan sorakan murid dari luar kelas. Mereka berbondong-bondong menuju ke lantai bawah berebut antrian pedagang makanan. Dulu Aeron sangat sulit untuk diajak ke keluar kelas, tapi sekarang Kris bersama Ian bisa dengan mudah membangunkan pangeran es dan mengajaknya ke kantin.
"Lo mau jajan apa?" Tanya Ian.
"Nasi goreng. Antri gak ya?" Tanya Kris.
Lelaki itu sempat berjinjit untuk menaklukkan kerumunan tapi mereka semua sangat tinggi sampai mata Kris tak bisa menemukan pedagang nasi goreng. Aeron sejak tadi berdiri di belakang Kris dengan bola mata yang bergerak ke kanan ke kiri seolah mencari seseorang. Ya, Aeron mencari Xavear. Sejak pagi mereka belum bertemu dan kemungkinan besar untuk bertemu seperti sangat kecil karena tak biasanya Xavear hilang tak menemuinya. Perasaan gelisah sekaligus khawatir berubah menjadi lapar karena aroma masakan yang menyengat.
"Ron?"
Aeron langsung tersadar dan menoleh ke arah Kris yang sedari tadi menunggu respons, "Hm? Kenapa?"
"Lo jajan apa? Gue sama Ian ke nasi goreng ya?" Tanya Kris.
"Oke. Gue lihat yang lain dulu," Jawab Aeron sekali mengangguk.
Ian menepuk pundak Aeron pelan sambil menunjuk meja kosong di dekat penjual nasi goreng, "Nanti duduk di sana, gak nyasar kan?"
"Lo kira gue anak kecil?" Tanya Aeron sinis.
"Ututuuuu.. Gemasnya," Ucap Ian mengerucutkan bibirnya lalu mengajak Kris pergi ke penjual nasi goreng.
Aeron terus menatap Ian dan Kris menuju tempat nasi goreng lalu melirik penjual chicken katsu. Tanpa berlama-lama lagi Aeron memesan makanan itu lalu meminta tolong ke penjual untuk mengantarkannya ke meja tentu dengan uang tambahan. Dia melirik ke perkumpulan kakak kelas yang di sana tak ada batang hidung Xavear, tapi saudaranya sedang berbicara santai di antara mereka. Itu Ken dan dia datang ke sekolah. Pikiran Aeron semakin terguncang dan tak sadar dia berjalan menuju kedua meja yang digabungkan itu dengan tatapan bingung mereka.
"Bisa bicara berdua sebentar?" Tanya Aeron.
Sorot mata dingin yang penuh permintaan memaksa Ken untuk meladeni Aeron. Meski cukup terkejut dengan kehadiran Aeron, sudah seharusnya Ken bertemu dengannya dan menyampaikan sesuatu.
"Ayo ke depan," Ajak Ken berjalan mendahului Aeron.
Langkah mereka berhenti di lapangan basket sekolah. Ken menghadap Aeron di bawah bayang-bayang pohon samping lapangan lalu memulai pembicaraan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔
VampireORIGIN VAMPIRE AWAKEN S1 SINOPSIS: Setelah era kejayaan bangsa vampire Dezastra, Aeron menemukan kebenaran pahit tentang masa lalu dan status keluarganya. Pria yang sudah lama Aeron anggap seperti ayah kandung sendiri justru harus menikah dengannya...