S1: 70

290 16 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

CHAPTER 70
~~~~~~~~~~~~

Suasana keramaian yang dipenuhi antusiasme dan semangat, membangkitkan kepercayaan diri Aeron. Sejak tiba di sekolah itu, Aeron langsung diseret untuk latihan gabungan bersama anggota band lainnya sampai-sampai belum bisa mengobrol bebas bersama Xavear, bahkan teman-temannya. Namun, Aeron sudah memperkenalkan Kris kepada teman-teman lamanya yang sudah berjuang bersama selama berada di suatu pendidikan mengenai vampire. Sekolah khusus yang hanya diikuti selama 1 tahun dan Aeron masih menjaga hubungan baik dengan teman-temannya itu, yaitu Martinz, Robby, dan Zamaya.

Kini Aeron sudah boleh keluar dari ruang latihan band dan diberikan waktu luang cukup untuk menikmati suasana festival yang akan segera di buka. Banyak siswa-siswi sekolahnya yang asik mengobrol sambil mempersiapkan dagangan di stan masing-masing dan ada juga yang mengundang orang luar untuk meramaikan suasana. Aeron segera pergi mencari teman-temannya, tapi justru bertemu dengan Xavear yang tengah membantu teman sekelasnya untuk mempersiapkan dagangan.

"Udah selesai latihan?"

Aeron menoleh dan mendapati sosok Lucian yang tengah membawa sebongkah es batu di dalam box tahan dingin bersama Ken. Sebenarnya Aeron tidak mau menjawab secara langsung, tapi keberadaan mereka langsung diketahui oleh Xavear yang tengah asik menyiapkan dagangan di stan makanan kelasnya.

"Aeron! Udah selesai? Gimana latihannya?" Tanya Xavear.

"Baik-baik saja. Kalian terlihat kompak," Jawab Aeron tertuju pada Xavear dan saudara-saudaranya.

Saat Xavear hendak membalas lagi tiba-tiba sosok yang sedari tadi berada di samping Xavear menonjolkan diri dengan wajah cantik yang tersenyum paksa. Aeron ingin bersikap ramah, tapi ternyata teman Xavear itu justru terlihat tidak menerima keberadaannya, bahkan sampai membuat Aeron bingung ketika mendengar ucapannya yang terkesan menyindir.

"Dia siapa kok kamu seneng banget dia datang?" Tanya Alvie membuat Xavear kebingungan.

Lucian menghela nafasnya panjang lalu berdiri tepat di sebelah Aeron dan berbisik, "Dia omega."

"Dari awal kami datang, dia langsung nempel ke Xavear," Ucap Ken menambahkan informasi panas itu.

Telinga Aeron mendengarkan dengan ekspresi yang tidak berubah sama sekali. Masih tenang dalam wajah dingin, tapi ketika Xavear hendak mengklarifikasi kejadian itu tiba-tiba saja kaki Aeron bergerak sendiri dan berhenti tepat di hadapan wajah omega yang terlihat sangat haus perhatian, bahkan bau feromonnya sendiri sudah menyengat di hidung Aeron. Beraroma manis tapi memusingkan. Namun, Aeron adalah seorang vampire yang berbeda dengan werewolf. Bukankah sebagai werewolf Xavear sangat menyukai bau feromon seperti itu?

"Dia Aeron, dia-

"Lo belum selesai juga?" Tanya Aeron.

Xavear terkejut lalu menjawab, "Belum, maafkan aku.. Ini harus-

THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang