S1: 63

403 20 3
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

CHAPTER 63
~~~~~~~~~~~~

Masa kelam yang tertutup rapat agar roda kenangan tak berputar di pikiran Aeron. Kematian ibunya sempat membuat Aeron tak mau makan selama satu minggu. Menyendiri dan mengurung dirinya sendiri dari dunia. Itu membuat Revan sangat khawatir sampai memanggilkan dokter spesialis untuk menyembuhkan luka trauma Aeron tapi sampai kini api menjadi kunci perkakas dalam kenangannya yang rapuh. Aeron hanya ingat api menjadi kehancuran dan kematian yang tak menyisakan apapun kecuali luka panas. Begitu juga dengan kematian ibunya dulu tanpa menyisakan apapun, lalu bagaimana Vogar bisa mendapatkan surat terakhir ini?

"Saya mendapatkan surat ini jauh sebelum kebakaran itu terjadi," Jawab Vogar tenang.

"Apa?" Tanya Aeron kaget. Jawaban yang tak sesuai dengan perasaan janggal.

"Saat ibumu tengah dalam bahaya karena diburu oleh segala macam pihak, dia meminta tolong Dezastra untuk membantunya dengan imbalan hak asuh terhadap dirimu dan menikah dengan Revan. Tak lama dari kesepakatan tadi, ibumu pindah ke wilayah perbatasan dan menuliskan surat terakhir itu lalu memberikannya pada saya," Jawab Vogar.

Kedua mata Aeron menatap surat lusuh pemberian ibunya dengan perasaan bersalah. Dia belum cukup dewasa untuk mengetahui semuanya dan melindungi ibunya. Saat itu Aeron hanyalah tunas yang belum tumbuh, bahkan selalu dirawat oleh ibunya. Dia baru menyadari kalau ibunya sudah mempersiapkan banyak hal untuk perjalanan Aeron sebagai seorang Origin dan anak satu-satunya. Tentu salah satu rencana Leila adalah memberikan Aeron kepada Dezastra agar menikah dengan Revan. Namun, Aeron selalu menolak kenyataan itu dan tidak pernah menghargai perjalanan sang ibu.

"Simpanlah sebagai peninggalan terakhir dari ibumu. Hargai dia dan berjuanglah demi ibumu karena sekarang kamu sudah jauh lebih dewasa untuk melanjutkan tanggung jawabnya," Ucap Vogar membuyarkan lamunan Aeron.

Revan melirik Aeron dengan senyum tulus penuh kasih sayang. Dia khawatir bila tunas tak bisa tumbuh dengan baik tanpa air, tapi Revan akan memberikan air sejernih kristal untuk Aeron dan merawatnya dengan baik. Janji yang tak hanya tertanam atas nama Leila, tapi atas perasaan dalam lubuk hatinya. Pria itu mengelus pundak Aeron lalu merangkak ke puncak kepalanya.

"Kamu tidak sendirian," Ucap Revan.

"Terima kasih karena sudah menjaga pesan terakhir dari ibu saya," Ucap Aeron meremas sepucuk surat itu sampai kusut dan menyimpannya

Meski perasaan mengganjal itu tetap ada, kini Aeron memilih untuk menanyakan sesuatu terkait wasiat sang Origin. Apakah Vogar mengetahui sesuatu lebih banyak dibandingkan Aeron? Entahlah. Dia teringat permintaan keluarga Xavear untuk tidak memberitahu pihak Dezastra terkait penemuan wasiat, bahkan isi dari wasiat itu saja hanya boleh diketahui oleh Aeron. Namun, sebagai keturunan terakhir Origin Aeron masih tidak paham tentang isi wasiat yang telah dia baca berulang kali sebelum hangus terbakar tanpa sisa.

THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang