•••
CHAPTER 31
~~~~~~~~~~~Revan melilitkan tangan Aeron di lengannya saat berjalan memasuki ruang pesta yang sangat luas dan megah bak taman di dalam primata. Banyak sorot mata yang menatap kagum dengan pasangan itu. Sayangnya Aeron tak berani menatap pandangan para tamu undangan tadi, dia memilih untuk melihat langit-langit ruangan yang menampilkan lukisan kuno era kejayaan Dezastra. Pandangannya jatuh pada Vogar yang sudah berdiri di depan patung menyerupai dewi yunani.
"Selamat malam ayah," Ucap Revan sambil tersenyum ramah.
"Selamat malam tuan," Ucap Aeron setelah membungkukkan badannya.
Vogar tersenyum bangga dan berjalan mendekati pasangan itu sambil menepuk pundak Aeron, "Kalian tampak serasi dan tolong panggil saya ayah juga."
Aeron memaksakan senyumannya dengan bola mata yang sendu. Energinya habis karena kejadian tadi, bahkan kedua matanya cukup kering. Dengan cepat Revan menyuruh Aeron untuk duduk istirahat dan membawakan minuman. Ela setia di samping Aeron untuk menjaganya, sedangkan Vogar menyambut kedatangan tamu. Keadaan normal, tapi entah kenapa perasaan was-was selalu mengusiknya.
"Joe, tolong ambilkan pudding coklat untuk Aeron," Pinta Ela.
"Tidak perlu," Ucap Aeron yang tak didengar oleh Joe, dia langsung mengambilnya.
"Tenanglah, semua di sini akan menjagamu. Kalau kepalamu masih sakit bilang aja ya," Ucap Ela tak melepas senyumnya.
Anggukan itu cukup membuat Ela lega, dia tetap menemani Aeron saat Revan tengah menyapa tamu undangan dan rekan kerjanya yang hadir. Banyak dari mereka yang melirik Aeron sambil tersenyum khawatir. Mungkin Revan memberitahu mereka kalau Aeron sedang kurang enak badan, sehingga tak menemui para tamu undangan.
"Tuan muda, ini pudding coklat. Butuh cemilan lain?" Tanya Joe sambil memberikan sepiring potongan pudding coklat yang harum.
"Sudah cukup paman. Terima kasih," Jawab Aeron menerimanya sambil tersenyum.
"Aeron, bisa tante tinggal dulu sebentar? Teman tante datang," Bisik Ela.
"Gapapa tan," Balas Aeron.
Ela cukup lega karena Aeron sudah baik-baik saja, dia pun menatap Joe yang setia berdiri di dekat Aeron, "Tolong jaga Aeron sebentar ya Joe."
"Baik nona," Jawab Joe sambil membungkuk hormat.
Aeron menghabiskan pudding coklat itu sambil menghilangkan kegugupan. Rasanya sangat kaku karena tak ada yang mengajaknya mengobrol. Dia menoleh ke samping dan menemukan Joe yang berdiri tegap sambil dengan tatapan penuh kewaspadaan. Dagu yang membelah itu hampir setajam matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔
VampirORIGIN VAMPIRE AWAKEN S1 SINOPSIS: Setelah era kejayaan bangsa vampire Dezastra, Aeron menemukan kebenaran pahit tentang masa lalu dan status keluarganya. Pria yang sudah lama Aeron anggap seperti ayah kandung sendiri justru harus menikah dengannya...