•••
CHAPTER 87
~~~~~~~~~~~Suara denting gelas membuyarkan lamunan Edgardo di tengah keramaian bar malam. Parawakan rapih dengan jas mahal membuat aura Edgardo tampak jelas di bawah lampu disko yang meriah. Gaya rambut ala pria lanjang France juga menarik minat siapapun yang melihat Edgardo diam di atas bangku. Terbilang sudah banyak wanita maupun pria yang menghampiri untuk menggodanya, hanya saja Edgardo tak mengidahkan siapapun. Dia sangat serius untuk menunggu sesuatu dan tampak tak profesional dalam penyamaran.
"Seharusnya kamu menerima salah satu dari mereka. Terlihat lah natural di tengah kerumunan gay atau wanita penghibur itu!"
Suara dari alat yang tertempel di belakang telinga Edgardo hampir tenggelam karena suara dentuman bass dari DJ malam itu. Dia sedikit tak nyaman dengan metode penyamaran yang menjadikannya kambing hitam. Terlebih lagi harus bergaul dengan suasana bar malam yang mencekiknya. Ya, Edgardo tidak bernafsu dengan wanita atau pria gay karena tanggung jawabnya sebagai seorang detektif.
Ketika rekan tim penyintai sangat berisik, Edgardo yang tak tahan dengan kebawelan mereka semua langsung melepas alat pendengar jarak jauh dari telinganya dan meneguk minuman berwarna bening keemasan. Edgardo menahan rasa pahit di kerongkongan, lalu menoleh ke arah pintu masuk bar yang dipenuhi oleh tamu baru. Awalnya Edgardo hanya mengawasi tanpa minat maupun kecurigaan, tetapi saat kerumunan itu mereda dan memberikan celah jalan untuk tamu bar yang baru saja tiba, alangkah kagetnya saat bola mata Edgardo menemukan sosok dicarinya.
"Dia datang lebih lama dari pada yang ku kira," Batin Edgardo.
Tanpa pergerakan tiba-tiba Edgardo berusaha tenang dan melepaskan kontak matanya dari salah seorang lelaki yang baru tiba di bar itu. Sangat beruntung targetnya tengah berjalan mendekati Edgardo dan memilih untuk memesan minum akibat perjalanan yang panjang. Alat pendengar tak lagi terpasang pada telinga Edgardo, sehingga detektif itu tak tau apa yang diperintahkan oleh rekan-rekannya. Hanya saja Edgardo sudah tau misi yang tengah dijalankan dan langkah selanjutnya adalah menggali informasi dari targetnya.
"Один стакан виски."
(Wiski satu gelas)Suara lelaki itu sudah terdengar jelas di dekat Edgardo. Tegas tapi nadanya lembut. Rambut pirang yang tertata rapih juga bentuk mata tajam terlihat jelas dari pantulan botol wine yang berada di rak tinggi depan Edgardo. Selagi barista menyiapkan pesanannya, lelaki itu terdiam dan menaruh kedua tangannya di atas bar table tanpa menoleh sedikit pun ke arah Edgardo. Begitu juga dengan detektif itu, dia sedang memikirkan begitu banyak cara untuk mengajak bicara targetnya dan menggali informasi secara natural tanpa dicurigai.
Saat Edgardo terus memikirkannya, tiba-tiba saja lelaki berambut pirang itu menoleh dan menyindirnya tanpa memberi salam dengan ramah. Sedikit curiga pada Edgardo, tapi detektif itu berusaha mencairkan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔
VampireORIGIN VAMPIRE AWAKEN S1 SINOPSIS: Setelah era kejayaan bangsa vampire Dezastra, Aeron menemukan kebenaran pahit tentang masa lalu dan status keluarganya. Pria yang sudah lama Aeron anggap seperti ayah kandung sendiri justru harus menikah dengannya...