S1: 41

442 22 6
                                    

Don't forget to click vote and comment!

...


Baru pertama kali Aeron melewatkan jam makan paginya. Ya, terlewat beberapa jam bahkan sampai mau memasuki jam makan siang. Namun, bukan salah Bibi Flo hanya saja kejadian tak terduga muncul dan Aeron sempat lepas kendali. Untungnya tidak semua makanan terbuang sia-sia, hanya ada tambahan beberapa lauk dan pembersihan lantai yang sudah berkilau kembali.

Aeron tak banyak bicara dan dia langsung menyantap makanannya. Bibi Flo yang sudah makan lebih dulu memilih untuk melayani tuan Revan. Tuan pemilik rumah itu punya kebiasaan mengemil buah dan gandum, jadi bibi Flo tengah menyiapkan itu semua. Saat kembali ke ruang makan, dia meletakkan segelas susu putih tepat di samping piring Aeron lalu tersenyum lebar.

"Biar tulangmu sehat dan kuat," Ucap Bibi lalu kembali ke dapur untuk memotong buah.

Kedua mata Aeron tak lepas dari susu putih itu. Putih, cair, dan apakah cukup kental? Tiba-tiba perutnya mual karena teringat adegan blow job yang dia lakukan terhadap Revan. Sampai aroma dan rasa cairan putih kental dari Revan terasa jelas di benaknya.

"Umpphh! Astaga," Ucap Aeron sambil menutup mulutnya.

Revan langsung menatap wajah Aeron yang mulai pucat dan melirik segelas susu di sampingnya, "Kamu tidak meminumnya?"

"Tidak. Saya mual," Jawab Aeron cepat lalu kembali menghabiskan makanannya tanpa memperdulikan tatapan Revan.

"Kamu harus terbiasa," Ucap Revan.

"Saya tidak bisa minum susu putih," Balas Aeron sebagai penolakan.

"Bukan itu maksudku," Ucap Revan membuat Aeron menatapnya. Sedetik kemudian Revan tersenyum dan berkata, "Lain kali kamu harus menelan semua cairanku."

"Uhuk! Uhuk! Umpphh! Cukup!"

Aeron tersedak dan perutnya kembali mual. Dia segera meminum air mineral dan menyingkirkan susu putih tadi, lalu menatap Revan yang tertawa geli. Pria itu tak biasanya tertawa dan Aeron merasa kesal karena humor Revan hanya sebatas masalah persamaan muncratan sperma di mulut Aeron dengan segelas susu putih dari sapi.

"Aku bicara serius," Ucap Revan setelah tawanya mereda.

"Tidak ada lain kali. Sudah cukup!" Ucap Aeron kesal.

"Oh, kamu mau mencoba hal lain?" Tanya Revan mendadak bersemangat.

"Tidak tuan!" Jawab Aeron dengan nada meninggi.

Tak lama Bibi Flo kembali dengan sepiring penuh potongan buah-buahan. Aeron langsung menundukkan kepalanya dan kembali menghabiskan makanannya. Dia memaksa semua makanan itu masuk ke dalam mulut walau perutnya mual.

"Jadi, apa masalahnya sudah selesai?" Tanya Revan pada Bibi Flo yang terlihat kelelahan.

"Ya? Masalah apa tuan?" Tanya Bibi kaget.

"Masalah tadi pagi. Aeron lepas kendali lalu ada yang terluka?" Tanya Revan membuat Aeron menatapnya.

Bibi Flo sempat melirik Aeron yang terdiam lalu kembali menatap Revan, "Tidak ada tuan."

"Bi," Panggil Aeron membuat mereka berdua kini menatapnya, "Ceritakan apa yang bibi lihat."

Aeron masih penasaran sekaligus curiga akan suatu hal. Cukup janggal dan bila perkataan bibi benar mengenai penampakan sosok aneh lewat cermin tadi pagi, maka kejadian ini tergolong aneh sampai menimbulkan kecurigaan. Entah apa, tapi Aeron merasa seperti itu.

"Ceritakan semuanya dengan jelas," Titah Revan meletakkan alat makannya.

"Nak Aeron lepas kendali tapi saya tidak lihat kejadiannya tuan. Saya dengar bunyi piring jatuh dan langsung berlari ke ruang makan," Ucap Bibi Flo mulai bercerita lalu menunjuk sebuah dinding kosong yang sebelumnya ada cermin, "Saya gak sengaja lihat sosok aneh lewat cermin di sana."

THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang