S1: 54

445 22 7
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

CHAPTER 54
~~~~~~~~~~~~

Aeron menatap Xavear yang sedari tadi tengah menghabiskan cemilannya. Sesekali Aeron menggodanya tapi lelaki itu masih sibuk dengan cemilan dan minumannya. Apakah seenak itu sampai tak sadar Aeron ada di depannya dengan wajah cemberut? Ya, mereka sedang berduaan di pendopo belakang gedung sekolah sejak bel istirahat kedua.

"Mau?" Tanya Xavear sambil menyodorkan cemilannya.

Tatapan dingin itu tak bergeming dan Aeron tetap diam sambil menunjuk penis Xavear, "Maunya itu."

Kedua mata Xavear melotot sambil melirik ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada seorang pun di sana. Dia kembali menatap Aeron yang masih dengan ekspresi dingin seperti biasa dan bibir tipis berwarna pink pudar. Sejak kapan Aeron jadi agresif dan sefrontal itu?

"Kita lagi di tempat terbuka, Ron. Jangan mancing yang aneh-aneh," Ucap Xavear tertawa hambar dengan kecemasan di kedua matanya.

"Selama ini lo ngajak gue having sex di bioskop dan di toilet sekolah, lo pikir itu bukan tempat terbuka?" Tanya Aeron.

"Bukan begitu.. Maksud gue adalah-

"Lupakan saja. Gue juga sudah tidak nafsu," Potong Aeron membuang wajahnya ke arah lain.

Tunggu, apa sekarang Aeron jadi mudah marah? Xavear tertawa dalam hati melihat Aeron yang merajuk manja. Dia menggeser bokongnya agar bisa menempel dengan pundak Aeron lalu mencium pipinya pelan dan singkat.

"Nanti ya sayang, si adik belum mau bangun," Bisik Xavear.

"Sini gue bangunin," Ucap Aeron serius layaknya tidak ingin bermain-main.

Godaan Xavear berujung keseriusan Aeron dan lelaki itu langsung menahannya, "HEI!! BENTAR! NANTI DULU RON!"

"Lo bisa takut juga," Desis Aeron kembali bersandar sambil memejamkan matanya.

Xavear yang merasa diremehkan langsung menatap intens Aeron lalu berkata, "Di saat ada kesempatan nanti gue betulan gak akan melepas lo."

"Oh ya?" Tanya Aeron cuek.

"Lihat saja nanti. Gue perkosa lo seharian sampai gak bisa jalan," Ucap Xavear dengan nada mengancam.

Aeron membuka matanya lalu menatap Xavear yang sedari tadi kesal seperti seekor anak anjing yang tak boleh main keluar. Dia pun mengelus hidung Xavear lalu jatuh ke lehernya. Aeron teringat dengan ikatan diantara mereka yang masih menjadi misteri.

"Gue siap sampai penis lo gak sanggup menyembur lagi," Balas Xavear tersenyum di kala kepalanya memiring manja.

"Haa! Hahaha! Sial, cuacanya panas banget kenapa ya?" Tanya Xavear basa-basi karena tubuhnya bereaksi begitu menatap ekspresi sensual Aeron.

THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang