•••
CHAPTER 23
~~~~~~~~~~~~Jam sudah menunjukkan pukul 16.07. Kini Aeron dan Xavear sudah keluar dari bioskop. Mungkin karena hawa dingin di dalam ruangan tertutup tadi, mereka mulai merasakan lapar. Tentu Xavear mengingat janjinya pada Aeron untuk pergi ke perbatasan kota. Syukurlah mentari sudah tak menyengat lagi, mereka bisa pergi ke sana hanya dengan motor.
"Dekat taman terbuka kota ya, Ron?" Tanya Xavear yang berjalan lebih dulu dari Aeron saat memasuki tempat parkir khusus motor.
Tak mendengar Aeron jawab, Xavear pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Dia cukup terkejut saat melihat Aeron yang di tahan oleh seseorang. Seorang pria yang lengkap dengan setelan jas. Wajahnya tak terlihat karena membelakangi Xavear. Namun, saat Xavear hendak mendatanginya dia melihat tatapan dingin Aeron yang tertuju padanya. Tatapan itu seperti peringatan sekaligus perintah agar dirinya tak menghampirinya.
Sontak hal itu membuat Xavear sedikit kecewa dan penasaran. Kenapa Aeron menyuruhnya untuk diam di sana? Siapa pria itu sampai Aeron terdiam dan menghiraukannya?
"Kamu ngapain di sini sampai belum pulang?" Tanya Arge, saudara Revan. Entah dari mana dan mengapa mereka berdua bisa bertemu.
Aeron mengangkat kepalanya dan tersenyum tipis, "Mau cari buku."
"Buku?" Tanya Arge sampai mengerutkan keningnya.
"Buku matematika. Saya akan ikut kompetisi di sekolah," Jawab Aeron cepat. Berbohong sudah menjadi keahliannya di depan keluarga Dezastra.
Arge tertawa bangga dan mengangguk kepalanya lalu kembali bertanya, "Sendirian? Kemana Revan?"
"Iya, sendiri. Mungkin ayah.." Jawab Aeron tak tuntas.
Lagi-lagi tawa itu mengganggu Aeron. Pamannya selalu tertawa, berbeda dengan Revan yang terlalu serius. Namun, tawa kali ini terdengar berbeda. Seolah betulan menertawakan Aeron yang masih belum juga menganggap Revan pasangannya. Melihat itu dari kejauhan membuat Xavear khawatir, dia memiringkan wajahnya agar pendengarannya mengambil kontrol atas rasa penasarannya. Benar. Xavear hendak mengeluarkan insting pendengaran jarak jauh dari seorang werewolf dan Aeron mengetahuinya. Dia semakin takut. Gelisah. Panik.
"Astaga, Aeron.. Kamu masih saja menganggapnya seperti itu," Ucap Arge mengusap wajahnya. Dia kembali menatap Aeron yang gelisah, "Dia memang ayahmu dulu, tapi kamu harus sadar dengan posisimu sekarang."
Untung saja pembicaraan mereka masih terdengar baik-baik saja. Arge tak membahas tentang pernikahan dan lain-lainnya! Namun, Xavear terlihat sedih karena mendengar sedikit pembicaraan mereka barusan.
"Saya paham, maaf paman. Kalau begitu anda sedang ada urusan di sini?" Tanya Aeron mengalihkan topik. Dari kejauhan Xavear memilih bersembunyi di balik tembok basement bertulisan B2.19 yang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔
VampireORIGIN VAMPIRE AWAKEN S1 SINOPSIS: Setelah era kejayaan bangsa vampire Dezastra, Aeron menemukan kebenaran pahit tentang masa lalu dan status keluarganya. Pria yang sudah lama Aeron anggap seperti ayah kandung sendiri justru harus menikah dengannya...