S1: 62

361 22 5
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

CHAPTER 62
~~~~~~~~~~~~

Tangan Aeron berusaha meraih otot punggungnya yang terasa sakit setelah lama berendam di bak mandi. Peregangan dan relaksasi dari uap hangat di musim dingin memang pilihan yang tepat. Namun, kejadian tadi pagi membuat punggung dan pinggang Aeron terasa sakit meski Revan tak menyetubuhinya. Hasrat kuat dengan paksaan di atas keramik keras membentur tubuh Aeron yang lemas. Dia memilih untuk memijat ringan otot-otot tubuhnya sampai Revan keluar dari kamar mandi hanya dengan berbalut bathrobe.

"Tubuhmu baik-baik saja?" Tanya Revan menangkap pergerakan Aeron yang memijat punggungnya geram.

Perlukah Aeron jujur? Tidak. Lelaki itu tetap diam dengan gelengan ringan. Dia meraih ponselnya yang sedari tadi berdering karena panggilan dari Ian. Teman sekelasnya yang khawatir karena Aeron tak masuk tanpa kabar. Saat hendak mengangkatnya, Revan lebih dulu menatap ponsel Aeron dengan jarak yang sangat dekat.

"Ian? Temanmu?" Tanya Revan penuh introgasi.

Aeron menanggapi dengan anggukan dan dia kembali berkata, "Kemarin datang ke sini bersama Kris."

"Oh, aku lupa. Angkat saja," Ucap Revan.

Pria itu kembali berjalan ke arah mini bar dengan desain minimalis kontemporer. Perpaduan antara hitam dan putih. Selagi meracik minuman meski masih siang hari, Aeron mengangkat panggilan Kris dan mendengar keramaian suasana sekolah yang dirindukan Aeron. Tak hanya ada Ian, di seberang sana ada suara Kris yang ternyata sudah masuk sekolah. Aeron jadi teringat hutang penjelasannya pada Kris yang belum terlunasi.

"Halo, Ian? Maaf baru angkat," Ucap Aeron sambil melirik Revan yang masih sibuk.

"Ron! Kami khawatir lo gak masuk tanpa kabar, apa lo sakit lagi?"

"Tidak, hanya merawat ayah gue. Dia sakit semalam," Jawab Aeron pelan.

"Oh ayah lo sakit? Kami boleh datang buat bawakan makanan?"

Aeron cukup terkejut mendengarnya lalu gelisah seketika. Siang nanti keluarga Dezastra khususnya Vogar akan datang dan acara tersebut tidak pasti akan selesai pukul berapa, sehingga Aeron khawatir bila mengundang teman-temannya untuk datang. Dia pun tersenyum tipis dengan sedikit keterpaksaan meski Aeron sangat ingin ditemani teman-temannya. Mengobrol, tertawa, dan saling bertukar kebahagiaan.

"Maaf teman-teman, gue masih sibuk merawat ayah gue. Mungkin lain kali saja, tidak papa?" Tanya Aeron sedih.

"Gapapa, Ron. Ini Kris, ayah lo sakit parah?"

"Kris? Lo baik-baik saja?" Tanya Aeron terkejut saat mendengar sapaan dari Kris.

Suara keramaian dari balik telepon kurang memperdengarkan obrolan mereka, tapi Kris menjauhi keramaian agar bisa mendengar suara Aeron.

THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang