S1: 17

964 61 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

CHAPTER 17
~~~~~~~~~~~

Aeron bersusah payah membuka kedua mata. Harum serbuk sari yang terbawa oleh angin pagi itu membangunkannya. Perlahan tangan Aeron meraih kelopak matanya lalu memijat kening yang terasa pusing itu.

"Ughh- Pusing," Ucap Aeron dengan suara serak. Kaki kirinya bergerak ke sisi tempat tidur lalu memindahkan bokongnya yang sakit.

"Argh.. Kok perih?"

Aeron hendak bangun, dia mengangkat bahunya yang tanpa sengaja membuat seseorang yang ada di sampingnya bergumam tidak jelas. Aeron langsung menoleh dan menatap Xavear yang masih tertidur dengan dada terbuka tanpa sehelai kain pun. Kedua mata Aeron yang awalnya masih sayup tetiba saja langsung terbuka lebar seolah teringat sesuatu lalu bangun dari tempat tidur dengan wajah syok.

"Gue.. Gue abis ngapain?" Tanya Aeron pada dirinya sendiri, dia menatap tubuh atletis Xavear lalu memandangi dirinya yang polos lewat cermin di lemari pakaian milik Xavear.

"Sex? Gue abis sex?"

Tergesa-gesa Aeron masuk ke dalam kamar mandi kamar Xavear lalu membuka kaos tipis yang dia kenakan. Alangkah kagetnya saat Aeron menatap bekas tanda kemerahan atau disebut juga kiss mark dan gigitan di sekitar dadanya.

"Sial! Gue kayak orang mabuk!" Desis Aeron memukul pinggiran wastafel lalu menyalakan air, "Kenapa gue malah kebingungan gini?!"

Beberapa kali Aeron membasuh wajahnya hingga dia sadar dan ingat apa yang terjadi semalam, sampai ke detail terkecil pun. Wajahnya memerah dan dia langsung menepuk-nepuk kedua pipinya.

"Idiot! Apa ini efek dari minum darah? Kenapa gue bisa seagresif gini?!" Bentak Aeron pada dirinya sendiri. Dia teringat saat dirinya mengaku kalah dan berserah diri untuk memuaskan Xavear.

"Sialan, bahkan gue ngelakuin deluan?!"

"Gue suka pasangan yang agresif," Balas Xavear yang menyenderkan ujung bahunya ke pintu kamar mandi sambil tersenyum miring lalu melanjutkan perkataannya, "Dan inisiatif."

"Diam lah," Desis Aeron kembali membasuh wajahnya.

Xavear tertawa gemas dan kembali menatap Aeron, "Gak usah malu gitu, baru pertama kali kan? Gue bakal membuat lo terbiasa."

"Hah?" Tanya Aeron kaget dia mematikan keran air lalu menatap tajam Xavear, "Terbiasa? Jangan terlalu berharap, semua ini bukan hanya soal sex."

"Oke, maaf. Gue salah ngomong," Ucap Xavear mengangkat tangannya menyerah, dia tidak mau Aeron marah padanya setelah sex, "Gue cinta sama lo dan gue bakal membuat lo cinta juga sama gue. Kita akan bersama sampai lo terbiasa, itu maksud gue."

THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang