S1: 76

239 16 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

CHAPTER 76
~~~~~~~~~~~

Ransel yang tak terlalu menjadi beban justru dirampas begitu saja oleh Xavear agar bisa dia bawakan demi meringankan beban Aeron. Lengan kekar Xavear yang menggandeng dua ransel membuat pipi Aeron panas tanpa sebab. Xavear tau sekali bagaimana cara merangsang hati Aeron agar semakin malu dihadapannya. Bahasa cinta yang tak perlu dituturkan justru menjadi ciri khas dari Xavear.

Sejak pagi buta mereka mengobrol bersama di sepanjang jalan dan menelusuri berbagai macam tempat, seperti jembatan kota untuk melihat pemandangan lalu lintas padat di jam berangkat kerja sampai taman kota yang dipenuhi anak-anak. Kini mereka berdua berjalan ke arah perbatasan untuk melihat tempat rahasia Xavear yang bikin Aeron penasaran.

"Apa masih jauh?" Tanya Aeron.

Kepala Xavear menoleh dengan raut wajah khawatir dan bertanya, "Kamu lelah berjalan?"

"Tidak."

Sudut mata Xavear mengendur dengan tatapan khawatir, dia pun memasukkan botol minuman yang sedari tadi dia pegang ke dalam ransel lalu memposisikannya ke depan dada. Tiba-tiba saja lutut Xavear menekuk dan dia berjongkok di depan Aeron sambil memegangi pundaknya sendiri.

"Naik."

"Aku tidak selemah itu," Desis Aeron.

"Masih jauh," Ucap Xavear.

"Aku tau lalu kenapa?" Tanya Aeron kesal karena diremehkan.

Xavear berbalik dan menatap Aeron dengan senyuman jahil lalu berkata, "Aku khawatir kamu sudah lelah sebelum kita memulai."

"Memulai apa? Dasar mesum," Desis Aeron.

Tanpa berkata-kata lagi Aeron pun mendekati tubuhnya kepada Xavear lalu mengalungkan tangannya di leher lelaki itu. Dengan sekali gerakan, Xavear langsung mengangkat tubuh Aeron dan menarik kedua kaki kekasihnya kedepan dengan kuncian tangan agar tidak merosot.

"Justru kamu yang lelah sebelum memulai," Ucap Aeron meledek.

"Jangan remehkan kekuatan serigala seperti ku, Aeron. Banyak hal yang ingin aku lakukan bersamamu sampai mentati terbenam," Ucap Xavear.

"Aku tidak bisa sampai malam datang. Ayah menyuruhku untuk pulang dari festival sore ini," Ucap Aeron terdengar melas.

"Baik lah kita pulang sore. Aku juga khawatir mengantarmu pulang saat langit sudah gelap karena keadaan kota masih berbahaya," Balas Xavear.

Kepala Aeron jatuh ke pundak Xavear. Meski tak bisa melihat wajah Xavear dengan jelas, tapi Aeron bisa merasakan kekhawatirannya. Mereka langsung diam saat Xavear mengambil jalan memasuki hutan yang masih sejuk karena udara pagi. Aeron menikmati kesunyian itu lalu menatap tengkuk leher dan daun telinga Xavear yang terlihat menggoda.

THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang