•••
CHAPTER 30
~~~~~~~~~~~~Mentari sudah mulai redup. Jubah malam menampakkan diri dan menyelimuti langit. Aeron sudah rapih dengan setelan jas mahal berbaur dengan aksesoris silver bercampur merah yang menampilkan logo kebesaran Dezastra. Rambut hitam itu tersisir rapi kebelakang dengan beberapa helai yang terjuntai di sekitar dahinya. Meski pucat bibir Aeron tetap berwarna merah pudar. Dia menuruni tangga yang di bawahnya sudah ada Revan bersama asistennya dan Bibi Flo. Mereka menatap kagum Aeron, terlebih lagi Revan yang sudah tersenyum manis.
Pria itu juga tak kalah menarik. Setelan jas yang dipadukan oleh aksesoris mana pun sangat cocok jika melekat pada tubuh tegapnya. Revan sangat tampan di usianya yang sudah terlewat tua, meski begitu untuk usia vampire dia sudah sangat matang. Ya, pesona vampire matang tak bisa dielak oleh siapapun. Terlebih lagi dia adalah pangeran Dezastra, semua vampire terpikat olehnya.
"Kamu sangat tampan," Puji Revan.
Tangan yang menampilkan urat tegas itu menyapu pundak Aeron dengan tatapan bangga. Terakhir Revan mengecup puncak kepalanya dan mengajak Aeron naik mobil sedan hitam yang sudah terparkir di depan pintu keluar rumah mereka. Bintang malu untuk muncul dan menatap Aeron. Malam itu terlalu gelap dan berkabut sampai perasaan Aeron kembali terusik.
Sepanjang jalan Aeron hanya membuang pandangannya ke jalanan kota yang terang. Sampai tangan Revan kembali menggenggamnya dengan tatapan sendu. Aeron ingin melepaskan tangannya, tapi dia tak mampu. Dia memilih untuk tetap diam sampai tiba di gerbang utama menuju mansion yang bersebelahan dengan penthouse milik keluarga Dezastra.
"Kita hampir tiba tuan," Ucap Joe sedikit menoleh.
Aeron menatap beberapa pria berpakaian jas lengkap yang berjaga di sepanjang jalan. Dia tak menyangka kalau Dezastra menyiapkan pasukan keamanan khusus untuk pesta ini. Mungkinkah kekhawatiran Aeron juga dirasakan oleh Vogar? Tentu saja karena rumor Origin yang muncul dan Dezastra dicurigai akan hal itu. Jadi, pasukan keamanan itu diperuntukkan untuk penjagaan maksimal dari kejadian yang tak diinginkan.
"Aeron,"
Bola mata hitam itu berputar ke samping dan menatap pria yang tengah memandanginya, "Jangan khawatir, semuanya akan berjalan lancar setelah itu kita pulang. Oke?"
Nafas Aeron sesak. Entah karena lapisan bajunya atau oksigen di dalam mobil yang berkurang. Perutnya berputar seolah darahnya akan mendidih. Semakin lama nafasnya memburu dan Aeron berkeringat dingin. Sangat dingin hingga tubuhnya gemetaran.
"Dad, can we go home now?" Tanya Aeron.
Nafasnya berat tanpa sadar tangan itu memegangi dadanya yang sesak. Melihat hal itu Revan dibuat gelisah. Dia langsung memegangi pundak Aeron dan berusaha menatapnya yang hilang arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OVA [VAMPIRE × WAREWOLF] END S1 ✔
VampireORIGIN VAMPIRE AWAKEN S1 SINOPSIS: Setelah era kejayaan bangsa vampire Dezastra, Aeron menemukan kebenaran pahit tentang masa lalu dan status keluarganya. Pria yang sudah lama Aeron anggap seperti ayah kandung sendiri justru harus menikah dengannya...